Rated : T
Genre : horror, romance, mystery
Typo bertebaran dan tak sesuai EYD...
Jangan lupa like & comment nya ya!!!!
Happy reading...!!!
<3 <3 <3
Sebelumnya...
“bagaimana jika aku yang meminta izin kepada orang tuamu??” usul donghae yang langsung mendapat jitakan gratis dariku
Genre : horror, romance, mystery
Typo bertebaran dan tak sesuai EYD...
Jangan lupa like & comment nya ya!!!!
Happy reading...!!!
<3 <3 <3
Sebelumnya...
“bagaimana jika aku yang meminta izin kepada orang tuamu??” usul donghae yang langsung mendapat jitakan gratis dariku
Pletak
“kau jangan menambah masalah bodoh... aish jinjja...
biar aku yang menyelesaikannya sendiri” ujarku sambil menerawang tentang
rencana apa yang akan aku lakukan agar appa dan eomma menyetujuinya.
“ataukah kita minta kepada shin seonsaengnim untuk
membantu mu berbicara dengan orang tuamu?” usul eunhyuk
“aku akan memikirkannya” aku menaruh tanganku di
dagu seolah berfikir dengan keras tentang masalah ini.
“annyeong yesung-ssi” suara para yeoja genit yang
selalu merusak indra pendengarku ketika mereka merapalkan nama namja itu dengan
suara manja... aish...
Yesung hanya mengangguk dan tersenyum lalu berjalan
lurus ke dapan. Namun para yeoja tadi
malah cekikikan dan meributkan senyuman manis yang dilontarkan oleh
yesung. Aigoo...
“annyeong wokkie”sapa yesung padaku dan langsung
mendapat tatapan tajam dari donghae dan eunhyuk yang bingung.
“wokkie???
Sejak kapan kalian menjadi akrab??” tanya eunhyuk langsung ke inti masalah
“pada awalnya kami memang dekat” ujar yesung santai
“kau.... kau
sudah ku peringatkan untuk menjauh darinya, apa kau tak paham??” tanya donghae
sinis
“untuk apa aku harus menurutimu??” yesung
menyeringai
Sementara itu, aku dan eunhyuk saling memberikan
kode untuk memisahkan kedua orang itu.
“annyeong” seorang namja paruh baya dengan pakaian
kasual datang dan membuyarkan semua kegiatan para siswa-siswi, termasuk
kegiatan perang dingin yang dilakukan oleh donghae dan yesung. Dan di gantikan
dengan pelajaran tentang hitungan dan rumus yang sangat tak disukai oleh
eunhyuk, matematika....
***
Normal POV
“aku pulang” ujar ryeowook dengan tidak bersemangatnya.
“aku pulang” ujar ryeowook dengan tidak bersemangatnya.
“kau sudah pulang?? Cepatlah ganti bajumu dan turun
ke sini. Eomma akan menyiapkan makanan” ucap leeteuk saat ryeowook hendak
menaiki tangga pertama
“shiro.. aku tak bernafsu makan” ryeowook berbohong.
Ia masih berfikir untuk melakukan aksi merajuknya
“appa dan eomma sudah mengizinkanmu pergi” ucap leeteuk
tiba-tiba
“nde??? Jinjja??” ryeowook berteriak dan rasa tak
percaya dengan perkataan leeteuk hingga ia menatap leeteuk meminta penjelasan
“nde... tapi kau harus janji, kau tak boleh
meninggalkan ponselmu dan harus selalu memberikan laporan pada appa dan eomma”
ucap kangin tiba-tiba datang ke ruang tengah dengan membawa sebuah koran di
tangannya
“uwaaa.... gomawo eomma.... gomawo appa...!!!!
saranghae!!!” ryeowook memeluk leeteuk dan kangin secara bergantian dan langsung
berlari ke arah kamarnya yang terletak di lantai dua rumah itu.
“apakah tak apa?? Aku sangat khawatir” desah leeteuk
“hm... gwaencahana... lagi pula dia sudah dewasa.
Kita tak mungkin terus-menerus mengkhawatirkannya seperti dulu”
“tapi-“
“sudahlah yeobo... percayakan saja padaku... aku
juga akan mengirim orang untuk menjaganya” ucap kangin meyakinkan leeteuk.
Leeteuk menghela nafas panjang
‘semoga saja tak terjadi apa-apa’ batin leeteuk
***
ryeowook POV
ryeowook POV
Ini... tempat ini.... mimpi itu lagi... Aku kembali
berjalan di tempat ini lagi. Kenapa aku selalu bermimpi tentang rumah ini??
Bahkan juga tentang yeoja itu, tapi... Sekarang yeoja itu tak terlihat di
manapun. Aku berusaha mencari-cari keberadaan yeoja itu lagi dan tak menemukan
hasil apapun. Kemana perginya yeoja
itu??? Aku harus bertanya sesuatu hal
agar rasa penasaranku mendapatkan jawaban.
“hana... dul... set” suara ini...suara ini berasal
dari halaman belakang rumah. Seperti suara 2 orang anak tengah bermain
Aku berjalan menuruni tangga dan seolah telah
menghafal dimana arah jalan menuju ke halaman belakang.
“sekarang giliranku eonni... aku juga ingin main”
“baiklah, eonni akan memberikannya. Tapi jangan
sampai rusak, yakso??”
“nde... gomawo eonni”
Aku sampai di halaman belakang dan melihat dua orang
yeoja dengan perbedaan umur yang sangat kentara. Seorang siswi SMU dengan
seragam sekolahnya dan seorang anak kecil berumur 11 tahun dengan baju lampisan
yang tebal serta syal dan topi rajutan berwarna ungu.
“ini boneka tercantik yang pernah ada” ujar gadis
kecil itu dengan senangnya memeluk boneka yang ada di tangannya
“mulai sekarang, kau tak akan kesepian lagi di rumah
sakit, karna boneka ini akan selalu menemanimu. Eonni juga akan selalu
bersamamu”
“eoh??? Jinjja??”
“nde...tapi kau harus menjadi anak yang penurut”
“baiklah eonni”
Mereka saling menyayangi. Aku menjadi iri pada
mereka. Cinta dan kasih sayang sebuah keluarga memang menjadi segalanya dalam
kehidupan.
“kau” yeoja itu melambaikan tangannya padaku. Aku di
panggil oleh yeoja tak di kenal itu, yeoja berwajah cantik dengan rambut
panjang terurainya. Adik kecilnya pun ikut menoleh padaku. Tapi perlahan wajah
mereka serasa ku kenal. Sangat tak asing bagiku. Terlebih mata anak kecil itu,
coklat hazzel dengan bulu mata melentik. Aku... rasanya aku pernah melihatnya
di suatu tempat. Anak kecil itu lalu berlari ke arahku dan menarikku agar ikut
duduk dan bermain bersama. Aku kembali menatap ke dalam mata anak itu...
disana... terlihat bayangan wajahku dan di sampingku... seorang yeoja dengan
gaun putih menjuntai dan rambut yang terlihat acakan serta kuku yang panjang
dan menghitam tengah ingin menyentuhku. Aku menoleh ke belakang dan....
Semuanya kembali menjadi gelap...
***
TBC
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar