Minggu, 24 April 2016

Fanfiction : Shining from the darkness || yewook || GS || ‪#‎chapter7




Rated : T
Genre : horror, romance, mystery
Typo bertebaran dan tak sesuai EYD...
Jangan lupa like & comment nya ya!!!!
Happy reading...!!!
<3 <3 <3
Sebelumnya...
"minggu depan kita akan melakukan liburan ke mokpo... persiapkanlah barang-barang kalian" ucap kang seonsaengnim lalu meninggalkan para siswa dan siswi yang telah sibuk membicarakan apapun yang akan mereka bawa untuk liburan nantinya.
"mokpo?? itukan tempat kelahiranku" ujarku pada eunhyuk
"jinjja??? berarti kau sekampung dengan yesung-ssi???"
"eh?? bukakah yesung berasal dari china??" tanyaku heran
"aniya... saat di ruang pak shin aku melihat biodata semua siswan dan siswi dan ternyata yesung lahir di mokpo... aigoo..."
"sudahlah... jangan bergosip lagi... kalian ini.." lerai yuri pada kami
****
“aku pulang....!!!” aku berteriak ketika memasuki rumahku dan berlari menuju ke dapur. Karna tempat satu-satunya menjadi favorite eomma adalah dapur.
“kau sudah pulang??” eomma terlihat tengah memasak sesuatu dan karena saking senangnya, aku langsung memeluk eomma dari belakang
“eum??? Ada apa, eoh?? Kau terlihat senang sekali??” tanya eomma sambil tetap mengaduk masakannya
“apa yang eomma masak?” tanyaku mengalihkan pembicaraan
“eomma masak  samgyetang untuk appamu... appamu terlihat kelelahan dari kemarin. Coba kau cicipi” eomma mengambil sesendok kuah sup dan meniupnya lalu menyuapiku “otte??”
“ini memang enak nyonya kim leeteuk, tapi anda lupa memberi daun bawangnya” komentarku bak seorang chef
“aigoo... mianhae chef. Kami tak memiliki persediaan daun bawang lagi. Aku malas untuk membelinya, ottokhae?” eomma berpura-pura memperlihatkan wajah sedihnya
“aahh... geurae??  Baiklah tak masalah nyonya kim yang cantik. Aku akan ganti baju dan menikmati makananmu” ucapku dan langsung berjalan ke kamar
****

Saat ini kami tengah berada di ruang makan dan menikmati makanan yang di masak oleh eomma. Appa hari ini terlihat sangat senang dan menceritakan tentang kejadian di kantornya. Appaku adalah seorang direktur di perusahaan plastik. Hanya perusahaan kecil. Semenjak pindah ke sini, appa memulai usahanya itu dan aku bersyukur bahwa usaha yang di geluti oleh appa bisa berkembang, walaupun tak menjadi perusahaan besar.
“appa sangat kaget tenyata pihak hyundai.corp mau menginvestasikan dananya pada perusahaan kita. Aigoo... dia sangat baik sekali dan mau memberikan kesempatan pada perusahaan kita”
“syukurlah... appa juga harus tetap berusaha dan jangan lalai, nde?” nasehat eomma
“nde yeobo. Gomawo... karna kau tetap menemaniku di saat-saat sulit” appa membelai kepala eomma dengan penuh kasih sayang. Perasaan mereka jelas terpancar dari raut wajah bahagia.
“ehem,... aigoo... kalian terlihat seperti remaja yang sedang jatuh cinta... ckckckck” berlagak seolah menjadi yang tertua di ruangan itu
“haha...” appa tertawa dan wajah eomma langsung merona. Mereka adalah pasangan yang paling bahagia di dunia. Merekalah orang tuaku...
***
“eomma...” aku mendekati eomma dan duduk di sofa beludru berwarna putih kesukaannya. Eomma tengah serius menonton drama yang sangat membosankan bagiku.
“hm... wae?” eomma memakan apel yang telah ia kupas sebelum menonton tanpa menoleh sedikitpun padaku
“eommaaa~” aku melancarkan aksiku dalam merayu eomma. Entah bagaimana reaksinya jika aku mengatakan tentang acara tour ini. Pasalnya setiap kali membahas tentang acara liburan ataupun bepergian ke suatu tempat, aku selalu di larang.
“waeyo?? Katakan saja apa maumu. Kecuali jika kau meminta uang jajan mu ditambah” ujarnya dengan tetap menonton drama
“aish... dasar pelit. Aku bukan ingin membicarakan hal itu, eomma...” rengut ku kesal
“lalu??”
“eumn...minggu depan akan di adakan study tour ke mokpo. Dan semua anak di wajibkan datang, kami sekaligus meneliti sesuatu di sana. Bolehkan eomma??” ucapku dengan pelan dan penuh was-was.
Tiba-tiba saja eomma berhenti melakukan aktivitas, termasuk berhenti mengunyah buah yang sudah ada di mulutnya.
“ayolah eomma... ini bukan liburan, tapi study tour. Tanyakan saja pada shindong seonsaengnim. Aku ingin ikut, nde?” aku menggenggam tangan eomma dengan pasti meminta persetujuan.
“andwae,.... kau tak boleh pergi” itu suara appa... aku menoleh ke belakang dan disana appa telah berdiri dengan koran di tangan kanannya.
“waeyo?? Kenapa aku selalu di larang untuk pergi kemanapun??? Lagipula ini bukan liburan appa... ini study tour dan nilai ku di pertaruhkan disana. Jika aku tak ikut, maka sama saja aku tak hadir saat belajar” protesku
“kau boleh kemanapun tapi tidak ke mokpo... ara!!!!” suara appa naik dan emosinya terpancar disana
“eomma.... katakanlah sesuatu, jebalyo...!!” aku kembali mengguncang tubuh eomma yang terdiam membeku.
“aku benci kalian. Kalian tak menyayangiku...!!!” teriakku lalu berlari masuk ke dalam kamar.
Ceklek
Blaaam
Kenapa mereka selalu begini?? Apa aku salah jika hanya ingin bepergian?? Lagi pula ini study tour dan para guru juga hadir disana. Lagipula aku sudah 17 tahun dan bukan anak kecil lagi.
Aku menangis sejadi-jadinya di kamar dan memukul boneka jerapah kesayanganku. Aku sangat kesal. Sangat sangat kesal. Kenapa hanya aku di dunia ini yang tak boleh pergi kemanapun??
Aku menangis hingga tanpa terasa aku kelelahan dan tertidur dengan sendirinya....
***
TBC

Fanfiction : Shining from the darkness || yewook || GS || ‪#‎chapter6




Rated : T
Genre : horror, romance, mystery
Typo bertebaran dan tak sesuai EYD...
Jangan lupa like & comment nya ya!!!!
Happy reading...!!!
heart emotikon heart emotikon heart emotikon
Sebelumnya...
“yesung memakai marga eommanya... imo dan samchon telah lama bercerai, sekitar 6 tahun yang lalu karena sesuatu hal. Dan imo membawa hankyung hyung dan yesung untuk tinggal bersamanya di china.Namun samchon malah membawa hankyung hyung untuk menjadi penerus perusahaan di seoul. Semenjak saat itu, yesung menjadi anak yang urakan dan nakal. Ia selalu berperilaku buruk dan selalu pindah sekolah. Padahal hankyung hyung sangat menyayanginya... ahh... mollaseo... mungkin dia merasa iri pada hankyung hyung” cerita donghae panjang lebar.
“lalu... kenapa kau tak bertegur sapa dengan yesung? Bukankah kau sepupunya?” selidik ryeowook
“semenjak sifatnya berubah... aku menjadi tak menyukainya”
“dan kau juga menyuruhnya menjauhiku”
“itu... itu aku hanya tak ingin kau menjadi urakan seperti dia”
“itu bukan alasan yang logis hae-ya”
“itu logis menurutku. Sifat temanmu akan memperngaruhi sifatmu juga. Bukankah kita juga mempelajarinya dari shin seonsaengnim??”
“hhh... terserah” ryeowook menyantap makanan yang ada di depannya dengan lahap
‘kenapa aku malah menjadi penasaran pada yesung?’ batin ryeowook
***
Aku kembali berada di sebuah kabut putih... Kabut putih yang sama... Dan lama kelamaan kabut itu menghilang dan memperlihatkan sebuah rumah yang sama... Rumah yang sangat indah namun terliat kosong...
Aku berjalan kembali masuk ke dalam dan menaiki tangga yang sama. Kali ini tanpa di pandu oleh kucing yang bernama heebum itu...
Aku kemali melewati koridor yang mengerikan...
Tap...
Aku berhenti di kamar yang sama... Dan membuka pintu kamar itu dengan pelan..
Aku penasaran dengan semuanya...
Ceklek
Krreeeeeekkk
Aku membelalakkan mataku menatap pemandangan yang ada di depanku... Yeoja itu bersimbahan darah... Baju putihnya ternoda oleh darahnya sendiri... Ia mati dengan pisau yang menancap di perutnya dan bekas sayatan di lehernya yang telah mengeluarkan banyak darah... Kamarnya yang kemarin indah tak lagi berbentuk... Semuanya porak poranda seperti terkena badai....
"kyyaaaaaaa!!!!"
***
Brruuukkkk
Aku terjatuh dari tempat tidurku... Ini... Mimpi ini tak seperti biasanya... Aku tak pernah bermimpi seperti ini sebelumnya...
Mimpi ini seakan memberitahuku... Tapi kenapa???
Kenapa aku malah melihat bagaimana yeoja itu mati???
***
Disepanjang perjalanan aku hanya memikirkan hal itu tanpa menyadari bahwa beberapa hantu telah mengikutiku... Aku melihat kiri dan kanan saat di traffic light dan baru menyadarinya. Aku kembali menatap ke jalan tampa menoleh ke depan.
Seseorang menepuk pundakku dari belakang
"oohhh... Ommo...!!!" aku berteriak histeris.
Tapi orang tersebut malah tertawa.
"kau melamunkan apa, eoh??" itu yesung
Kenapa dia bisa disini??
"kenapa kau..."
"aku mengikutimu sedari tadi dan kelihatannya kau juga tak peduli...
"hah... Kau... Bukankah donghae melarangmu mendekatiku??"
"nde... Aku tau... Tapi aku tak suka di atur.." ia menarik tangaku dan kami masuk ke dalam bus. Untunglah bus tidak terlalu penuh
"so.. Donghae telah membuka aibku??"
Ucapnya dengan angkuh
"donghae bukan ember bocor" belaku
"sudahlah... Jangan membelanya... Aku tau.." yesung melipat tangannya
"yesung-ah... Kau... Kenapa kau membenci hankyung oppa??" tanyaku penasaran
"jadi dia telah menceritakannya sampai sejauh itu...??? Aigoo.."
"jawab saja pertanyaanku" ujarku malas
"aku tak mau... "
"baiklah jika begitu" aku berdiri dan akan pindah ke tempat lain namun yesung dengan cepat menahan tanganku
"baiklah... Baiklah.. Aku akan menceritakannya"
Aku kembali duduk di sampingnya dengan tenang sambil mendengarkan pembicara mereka.
"aku bukan membencinya... Hanya saja sepertinya aku tak dianggap oleh appaku. Appa lebih mempercayain hankyung hyung menjadi penerusnya dan bukan aku. Padahal aku hanya ingin diakui oleh appa bahwa aku juga dapat menjadi penerus perusahaan. Tapi appa malah meremehkan kemampuanku
"tapi bukankah yang salah itu appamu?? kanapa kau malah tak bertegur sapa dengan hankyung oppa??"
"mian... aku tak bisa menceritakan hal itu... sudah sampai ayo kita turun" yesung menarik tanganku dan keluar dari bus.
***
"minggu depan kita akan melakukan liburan ke mokpo... persiapkanlah barang-barang kalian" ucap kang seonsaengnim lalu meninggalkan para siswa dan siswi yang telah sibuk membicarakan apapun yang akan mereka bawa untuk liburan nantinya.
"mokpo?? itukan tempat kelahiranku" ujarku pada eunhyuk
"jinjja??? berarti kau sekampung dengan yesung-ssi???"
"eh?? bukakah yesung berasal dari china??" tanyaku heran
"aniya... saat di ruang pak shin aku melihat biodata semua siswan dan siswi dan ternyata yesung lahir di mokpo... aigoo..."
"sudahlah... jangan bergosip lagi... kalian ini.." lerai yuri pada kami
‪#‎TBC

Fanfiction : Shining from the darkness || yewook || GS || ‪#‎chapter5




Rated : T
Genre : horror, romance, mystery
Typo bertebaran dan tak sesuai EYD...
Jangan lupa like & comment nya ya!!!!
Happy reading...!!!
<3 <3 <3
Sebelumnya....
Ryeowook membuka matanya perlahan, cahaya lampu yang terang membuat matanya silau. Ia mengerjabkan matanya agar terbiasa dengan cahaya terang yang ada di sekitarnya.
“kau sudah bangun??” tanya donghae yang langsung berada di samping kiri ryeowook, sementara itu eunhyuk menatap mereka dengan pandangan sedih.
“gwaenchana??? Akan aku ambilkan air” ucap donghae lalu berjalan keluar menuju ke kantin
“apa kepalamu sakit?” tanya eunhyuk sambil menggengam erat tangan ryeowook
“nde... nan gwaenchana” ujar ryeowook lemas
‘wookkie tak mungkin mengkhianatiku’ batin eunhyuk
“hyukkie... kim yesung, eoddigayo?” tanya ryeowook sambil perlahan mencoba duduk di ranjang ruang kesehatan itu.
“dia... donghae melarangnya bertemu denganmu” ujar eunhyuk
“eh..??? waeyo??” ryeowook langsung menatap ke arah eunhyuk kaget dengan ucapan eunhyuk.
“nan mollaseo... dia hanya berkata bahwa yesung tak boleh mendekatimu lagi. Aku bisa apa” eunhyuk mengangkat bahunya.
‘apa dia tau?’ batin ryeowook mengerutkan keningnya, disisi lain eunhyuk malah menatap ryeowook dengan pandangan sedih. ‘aku semakin tak mengerti’ ujarnya sedih.
***
Teng Teng
Bel pulang di bunyikan oleh salah seorang guru yang berjalan di koridor sekolah dan hal itu membuat seluruh siswa dan siswi berteriak histeris, karena tak sabar akan melakukan ritual dirumah mereka ataupun berkencan layaknya anak muda zaman sekarang.
“donghae-ah...” ryeowook mendekati meja donghae dan mendapatkan tatapan langsung dari eunhyuk dan yesung yang ada di ruangan itu
“wae?” donghae masih sibuk menyusun barang-barangnya ke dalam tas
“kita perlu bicara... temui aku di tempat biasa” ujar ryeowook lalu berjalan pergi
Donghae mendesah frustasi, ia merasa akan di introgasi lagi. Sementara itu, eunhyuk dan yesung menatap mereka.
‘tempat biasa?’ batin eunhyuk
***
“baiklah... apa yang ingin kau bicarakan?” tanya donghae setelah mereka duduk di sebuah cafe yang selalu menjadi tempat mereka membicarakan sesuatu
“aku ingin bertanya dulu” ujar ryeowook
‘pasti tentang si anak baru itu’ batin donghae “silahkan saja”
“kau... kenapa kau melarang yesung untuk bertemu denganku??” tanya ryeowook menatap donghae tajam
‘benarkan’ batin donghae “bisakah kita tidak membicarakannya??” donghae meminum bubble tea nya
“aku tak bisa... aku butuh penjelasanmu”
“baiklah... baiklah... kau selalu jatuh sakit saat bersama dengannya, dan aku tak menyukai hal itu. Kau bahkan tak menceritakan apapun padaku, seolah kau sudah memiliki sahabat baru dan kau meninggalkanku begitu saja” ujar donghae sembari menatap ke arah lain
“donghae-ah...” suara ryeowook melembut “mianhae... aku tak bermaksud seperti itu. Kau dan hyukkie tetap menjadi sahabatku, dan aku tak akan pernah melupakan kalian” ryeowook menatap donghae dengan mata berlinang
“aish... jangan menangis disini” donghae mengusap air mata ryeowook yang membasahi pipinya
“jangan pernah berbicara seperti itu lagi, yakso?” ryeowook menyodorkan kelingkingnya pada donghae
“nde” donghae menautkan kelingkingnya dengan kelingking ryeowook
“hae-ah... kau kah itu?” seorang namja datang menghampiri ryeowook dan donghae
“hyung!!! Kau disini??” donghae berdiri dari kursinya dan memeluk namja itu
“bagaimana kabarmu?” namja itu menepuk bahu donghae seolah sudah lama tak bertemu
“aku baik hyung, bagaimana denganmu?? Kenapa kau baru sampai disini sekarang?”
“aku juga baik.. ahhh... hyung harus menyelesaikan urusan disana terlebih dahulu”
“chaaaa... kau memang seorang pebisnis yang baik”
“ah.. hyung, kenalkan ini... kim ryeowook, dia sahabatku sekaigus teman sekelas kami” ujar donghae memperkenalkan ryeowook pada namja itu
‘eh?? Kami?’ batin ryeowook melirik kiri dan kanan
“perkenalkan, saya kakak sepupunya donghae, tan hankyung” ujar namja bernama hankyung tersebut mengulurkan tangannya
“kim ryeowook imnida” ucap ryeowook
“jadi... apakah yesung membuat masalah lagi?” tanya hankyung tiba-tiba
‘eh?’ryeowook langsung menatap donghae meminta penjelasan
“ahh... eumm... dia baik-baik saja hyung” donghae agak salah tingkah
“sajangmin... tuan choi siwon dari hyundai.Corp menelpon anda” seorang yeoja cantik datang membawa ponsel keluaran terbaru milik hankyung dengan sopannya
“ahh... nde... tunggu sebentar... yeobseo siwon-ssi....-“ sementara hankyung sibuk menelpon rekan bisnisnya, ryeowook menatap tajam donghae
“aku butuh penjelasanmu” bisik ryeowook dengan dinginnya. Donghae mendesah pasrah.
‘apa yang harus ku katakan?’ batin donghae nelangsa
“donghae-ya... mianhae... hyung ada rapat setelah ini... tak apakah hyung tinggal??”
“gwaenchana hyung-ah... lagipula bisnis mu itu lebih penting bukan?? Aku akan main ke rumah” donghae tersenyum
“geurae... kau makanlah sepuasnya bersama ryeowook-ssi... igo” hankyung memberikan beberapa lembar won dengan jumlah yang besar kepada donghae
“jinjja?? Gomawo hyung... kau memang yang terbaik” donghae lagi-lagi memeluk hankyung dengan senangnya
“aigoo... adik kecilku ini. Baiklah... hyung pergi dulu... ryeowook-ssi... oppa pergi dulu, nde? Kalian makan lah sepuasnya” ujar hankyung sambil membelai rambut ryeowook layaknya adik sendiri
“gamsahae oppa” ryeowook membungkukkan badannya
Setelah kepergian hankyung, ryeowook melirik donghae yang tengah bahagia menghitung uang pemberian hankyung
Pllaaakkk
Dengan tidak elit nya ryeowook menjitak kepala donghae
“YA!! Appo...” donghae mengusap kepalanya yang terkena jitakan ryeowook
“kau harus menjelaskan tentang itu padaku sekarang!” ryeowook menyipitkan matanya
“tentang apa?” donghae pura-pura tak tahu
“kau ingin ku jitak lagi?” ryeowook menaikkan tangannya bersiap memukul kepala donghae lagi
“baiklah... baiklah... aish... kau ini tak bisa di ajak bercanda. Ayo kita memesan makanan dulu” donghae memesan beberapa makanan.
Tak lama kemudian pesanan mereka pun datang
“cepat jelaskan” ucap ryeowook dengan tidak sabarnya
“eumn... yesung itu... sepupuku. Dan hankyung hyung adalah kakak yesung” jawab donghae
“m-mwo?? Kakak? Tapi bukankah marga yesung adalah kim” tanya ryeowook kaget
“yesung memakai marga eommanya... imo dan samchon telah lama bercerai, sekitar 6 tahun yang lalu karena sesuatu hal. Dan imo membawa hankyung hyung dan yesung untuk tinggal bersamanya di china. Namun samchon malah membawa hankyung hyung untuk menjadi penerus perusahaan di seoul. Semenjak saat itu, yesung menjadi anak yang urakan dan nakal. Ia selalu berperilaku buruk dan selalu pindah sekolah. Padahal hankyung hyung sangat menyayanginya... ahh... mollaseo... mungkin dia merasa iri pada hankyung hyung” cerita donghae panjang lebar.
“lalu... kenapa kau tak bertegur sapa dengan yesung? Bukankah kau sepupunya?” selidik ryeowook
“semenjak sifatnya berubah... aku menjadi tak menyukainya”
“dan kau juga menyuruhnya menjauhiku”
“itu... itu aku hanya tak ingin kau menjadi urakan seperti dia”
“itu bukan alasan yang logis hae-ya”
“itu logis menurutku. Sifat temanmu akan memperngaruhi sifatmu juga. Bukankah kita juga mempelajarinya dari shin seonsaengnim??”
“hhh... terserah” ryeowook menyantap makanan yang ada di depannya dengan lahap
‘kenapa aku malah menjadi penasaran pada yesung?’ batin ryeowook
***
TBC

Fanfiction : Shining from the darkness || yewook || GS || ‪#‎chapter4




Rated : T
Genre : horror, romance, mystery
Typo bertebaran dan tak sesuai EYD...
Jangan lupa like & comment nya ya!!!!
Happy reading...!!!
<3 <3 <3
Sebelumnya....
tak beberapa lama... mereka menemukan persimpangan... di sebelah kiri terdapat lorong yang gelap dan menyeramkan. dan si sebelah kanan terdapat cahaya dan sebuah tangga...
"aku rasa yang di sebelah kanan adalah jalannya kajja" ucap yesung dengan senang. tapi ekspresi ryeowook malah aneh... ryeowook berjalan ke arah sebelah kiri dengan tatapan datar.
plaaakkk
yesung menepuk bahu ryeowook dan membuat ryeowook tersadar lalu menoleh padanya.
"jalannya di sana... mengapa kau malah ke kiri??" tanya yesung heran
"ahh... aniya... apakah kau tak mendengarkan sesuatu dari arah sana??" tanya ryeowook kembali menoleh ke lorong yang gelap
"a-aniya... kau... kau jangan membuatku takut... kajja kita ke sana" yesung dengan cepat menarik ryeowook ke arah kanan dan meninggalkan beberapa seruan yang ia dengar dari lorong sebelah kiri.
***
yesung terus menarik tangan ryeowook hingga mereka menemukan sebuah pintu kaca buram. Dengan cekatan, yesung mendorong pintu itu
“ini terkunci... ottokhae??” yesung terus berusaha membuka pintu itu. Tapi ryeowook membalikkan tubuhnya ke belakang.
‘suara apa sebenarnya itu? Itu seperti alunan denting piano yang menyedihkan’ batin ryeowook.
Ia makin mempertajam pengelihatannya ke arah belakang dengan menyipitkan matanya. Perlahan suara itu semakin mendekat dan dengan tempo yang cepat. dan Perlahan ia melihat sebuah pakaian berwarna putih, pakaian itu semakin mendekat, mendekat, dan mendekat. Hingga... ryeowook kaget setengah mati, itu sosok yang pernah diceritakan oleh para sunbae di sekolahnya, sosok yeoja berbaju seragam sekolah dengan darah mengucur di perutnya. Sosok itu berjalan terseok-seok dengan kaku berjalan ke arah mereka.
“ye-yesung-ssi... pa-palli...!!!!” teriak ryeowook ambil menepuk pundak yesung dengan tak sabaran. “dobrak saja pintu.....” ryeowook membantu yesung mendobrak pintu itu sambil mengantisipasi sosok ini yang kian mendekat ke arah mereka
“ayolah cepat....!!!” teriak ryeowook tak sabaran
“nde...aku sedang berusaha...!!” yesung menggunakan berbagai cara “siapapun...mohon bantu kami” mohon yesung sambil tetap mencoba membuka pintu
Ceklek
“eh???!!” yesung kaget karena pintu itu tiba-tiba saja terbuka sendiri
“ayo lari sekarang!!!”ryeowook menarik tangan yesung untuk keluar dan menjauhi tempat itu. Mereka baru menyadari bahwa itu adalah ruang penyimpanan yang sudah lama tak digunakan lagi. Gedung itu terletak di sayap kiri gedung sekolah.
“hah.. hah... hah... kau... kau sangat luar biasa dan membuatku hampir mati terkunci di sana” ucap yesung sambil sesak nafas. Tapi ryeowook...
Ryeowook malah memikirkan hal lain.
“waegurae?” tanya yesung heran. Tubuh ryeowook kembali bergetar hebat. Ryeowook kembali bertingkah seperti saat pertama kali mereka bertemu. Ia terlihat seperti akan terjatuh.
“ya!! Ada apa denganmu sebenarnya” tanya yesung agak cemas sembari mengguncang tubuh ryeowook.
Namun disisi lain, ryeowook melihat ke arah depan, dimana disana terlihat seorang yeoja. Yeoja yang ia temui saat pertama kali yesung masuk sekolah.
‘padahal tadi aku juga bertemu mereka. Tapi kenapa setiap kali bertemu dengannya tubuhku bergetar hebat seperti ini?? Dadaku... terasa sesak’
Ryeowook kehilangan keseimbangannya dan akhirnya terjatuh ke lantai. Untunglah yesung memiliki reflek yang cepat sehingga kepala ryeowook tak membentur lantai marmer yang keras.
Gelap... pandangan ryeowook perlahan semakin gelap
“ryeowook-ssi... ryeowook-ssi...” yesung mencoba membuat ryeowook tetap dalam kesadarannya.
Namun ryeowook tetap tak bergeming
‘sakit.... terlalu sakit... dia siapa?’ ucap ryeowook sambil tetap memandangi sosok yeoja yang memasang wajah sedih padanya.
***
Yesung segera membawa ryeowook keruang kesehatan dengan menggendong ryeowook di punggungnya. Saat di jalan, yesung berpapasan dengan pasangan eunhae. Namun  Eunhyuk yang terlihat kaget langsung memberi tahu donghae yang tengah sibuk menelpon ryeowook dengan ponselnya
“hae-ah... bukankah itu wookkie?? Kenapa dia malah digendong oleh anak baru itu??” tanya eunhyuk kaget
“eoddiga?? Mana mungkin-“
“itu memang dia. Karna tas itu hadiah yang ku berikan pada ryeowook kemarin. Tas itu buatanku sendiri!!!” eunhyuk langsung berlari meninggalkan donghae
“hyukkie... tunggu aku...” donghae mengejar eunhyuk yang juga berlari mengejar yesung ke ruang kesehatan
***
“ada apa dengan wookkie sebenarnya?” tanya eunhyuk saat mereka telah berkumpul di ruang kesehatan. Ryeowook telah dibaringkan di ranjang yang berada di ruangan itu, dan ia tak sadarkan diri.
“aku juga tak tau... tiba-tiba saja tubuhnya gemetaran dan ia jatuh pingsan” jawab yesung dengan seriusnya
“kau... jauhi ryeowook...” ujar donghae tiba-tiba. Pasalnya sedari tadi donghae hanya terdiam saja ketika melihat kondisi ryeowook dan tak berbicara sepatah katapun
“eh??” eunhyuk kaget
“mwo??” yesung menatap aneh ke arah donghae
“ada apa sebenarnya ini?? Hae-ah... apa kau menyembunyikan sesuatu dariku??” selidik eunhyuk menatap intens kearah donghae
“aniya... aku hanya tak ingin wookkie kembali sakit” jawab donghae memandang ryeowook yang tengah terlelap.
‘ada hubungan apa donghae dan ryeowook? Cara donghae menatap ryeowook kenapa malah berbeda?’ batin eunhyuk miris menatap donghae yang menatap ryeowook dengan lembut.
‘mungkin hanya perasaanku saja’
***
Ryeowook membuka matanya perlahan, cahaya lampu yang terang membuat matanya silau. Ia mengerjabkan matanya agar terbiasa dengan cahaya terang yang ada di sekitarnya.
“kau sudah bangun??” tanya donghae yang langsung berada di samping kiri ryeowook, sementara itu eunhyuk menatap mereka dengan pandangan sedih.
“gwaenchana??? Akan aku ambilkan air” ucap donghae lalu berjalan keluar menuju ke kantin
“apa kepalamu sakit?” tanya eunhyuk sambil menggengam erat tangan ryeowook
“nde... nan gwaenchana” ujar ryeowook lemas
‘wookkie tak mungkin mengkhianatiku’ batin eunhyuk
“hyukkie... kim yesung, eoddigayo?” tanya ryeowook sambil perlahan mencoba duduk di ranjang ruang kesehatan itu.
“dia... donghae melarangnya bertemu denganmu” ujar eunhyuk
“eh..??? waeyo??” ryeowook langsung menatap ke arah eunhyuk kaget dengan ucapan eunhyuk.
“nan mollaseo... dia hanya berkata bahwa yesung tak boleh mendekatimu lagi. Aku bisa apa” eunhyuk mengangkat bahunya.
‘apa dia tau?’ batin ryeowook mengerutkan keningnya, disisi lain eunhyuk malah menatap ryeowook dengan pandangan sedih. ‘aku semakin tak mengerti’ ujarnya sedih.
***

TBC