Sabtu, 11 Juni 2016

Fanfiction : Shining from the darkness || yewook || GS || ‪#‎chapter16

Rated : T
Genre : horror, romance, mystery
Typo bertebaran dan tak sesuai EYD...
Jangan lupa like & comment nya ya!!!!
Happy reading...!!!
<3 <3 <3
Sebelumnya...
“Yeoja itu ternyata sedang hamil” aku langsung menatap yesung dengan rasa tak percaya. Aku mencoba mencari kebohongan di matanya. Namun nihil... terlebih...‬‬‬
Srakkk
Yesung membalikkan surat yang ia baca. Sebuah surat lama yang berasal dari rumah sakit dan pernyataam disana dengan jelas tertulis bahwa yeoja itu positive hamil. Baru saja aku menemukan fakta bahwa yeoja itu adalah pendonor jantungku...dan lalu.....
Air mataku meluncur dengan begitu saja. Meninggalkan bekas yang kemudian menjadi alur jalan tetesan air mata yang lain
“hikz... hikzzz...hikz...”
Aku menangkup wajahku dengan kedua tanganku. Kenapa ini terjadi padaku?? Kenapa???
Yesung dengan cepat memeluk tubuhku dan mencoba menenangkanku.
Aku menangis tanpa hentinya di pelukan yesung namun....  dadaku terasa semakin berdenyut sakit. Rasanya ribuan jarum menghujam di dadaku. Aku jatuh di pelukan yesung.  Hal terakhir yang ku ingat adalah, teriakan yesung yang memanggil namaku dan foto yang tak lagi bisa ku genggam jatuh dilantai.
Foto terakhir itu adalah foto kedua orang tua ku, dan yeoja itu yang tengah memeluk anak kecil dengan syal merah di lehernya, itu... aku....
***
Aku tersadar di ruang hampa. Ruangan yang serba putih dan menyilaukan mata. Aku bahkan merasakan diriku tak berpijak di lantai, tapi mengawang di udara. Seolah-olah aku seringan kapas.
Tap
Seseorang memegang bahuku... aku terkaget dan menoleh ke belakang.
Saat ini di depanku telah berdiri seorang yeoja cantik berkulit putih mulus bak porselen. Tubuh ramping, dan rambut panjang terurai. Yeoja itu tak lagi berpenampilan mengerikan seperti yang biasa ku lihat. Bibir merah delimanya tersenyum menaatapku.
Aku ikut tersenyum menatapnya. Pertama kalinya aku merasakan perasaan ini. Perasaan sakit yang begitu tersiksa, perasaan ingin memeluknya dan menumpahkan segala rasa di hatiku. Perasaan rinduku padanya...
Seakan mengerti dengan isi fikiranku, ia mendekat ke arahku dan memelukku.
“uhuuu... hikz... hikz....”
Tangisku pecah saat ia memelukku. Aku balas memeluk tubuh rapuhnya. Ternyata rasa sakit di dadaku selama ini bukan karena penyakitku yang kambuh. Tetapi karna perasaan ini. Perasaan rindu yang selama ini ku tahan di hatiku.
Ia mengusap kepalaku dengan sayang... tubuh kecilku dalam pelukannya terasa begitu hangat. Perasaan hangat ini, akankah dapat ku rasakan lagi kelak???
Pemikiran itu membuatku semakin mengeratkan pelukanku. Aku tak ingin melepaskannya. Aku ingin dia ada di sisiku. Walaupun ingatan masa kecilku belum kembali.
Kumohon... tinggallah bersamaku lagi...
Atau
Bawa aku pergi bersamamu....
Perlahan, ia melepaskan pelukanku. Aku memberontak dan tetap memeluk tubuhnya. Namun dengan lembut ia melepaskan tanganku.
Ia tersenyum dan menghapus air mataku. Aku menggelengkan kepalaku, memintanya untuk tak pergi. Bibirku seakan kaku untuk mengucapkan kalimat apapun.
Kumohon...  jangan pergi.... bawa aku bersamamu...
Namun ia hanya menggeleng dan tersenyum manis. Ia mencium keningku dan mengusap rambutku. Perasaan sayangnya dengan jelas terpantri dari sikap lembutnya padaku.
Dadaku semakin terasa sakit dan sesak saat ia semakin mundur kebelakang dan mulai menjauh. Aku berusaha meraihnya agar ia tak pergi.
Perlahan ia jauh dan semakin menjauh hingga sebuah kabut tebal menutupinya
“eonni.....!!!” akhirnya suaraku keluar
“eonni... kajima.....!!!” aku berteriak memanggilnya
“eonni-ya....!!!! Dorawa....!!!” aku berlari ke segala arah di ruang hampa itu untuk mencari keberadaannya namun nihil
“eonnie-ya....!!!! Jangan tinggalkan aku....!!!” tangisku seolah tak hentinya. Aku terduduk di sana dan menangisi kehidupanku...
Aku menangkup wajahku dengan kedua tanganku.
“arrrgggggghhhhhh” erangku marah entah pada siapa
“Eonni.... eonni-ya......”
“heechul eonnie....”
***
Aku membuka mataku... seberkas cahaya menyilaukan menghantam mataku. Membuatku kembali mengerjapkan mataku agar terbiasa dengan cahaya di ruangan itu.
Aku berada di ruangan yang tak asing lagi bagiku... kamar asrama.
“kau sudah sadar??? Ohh... sesang...!!! Syukurlah... hampir saja aku akan di bunuh oleh tuan Kim... bagaimana kepalamu??? Apa kau merasakan pusing??? Akan aku ambilkan air... tunggu sebentar” aku mengenal suara itu. Suara panik yang bahkan dengan volume yang ia anggap kecil terasa seperti sebuah kehebohan bagiku.  Begitulah sifatnya jika sedang kalut, ia akan menerormu dengan ribuan pertanyaan tanpa memberikanmu waktu untuk menjawabnya satu persatu
“igo... duduklah” eunhyuk membantuku duduk dan minum air yang ia bawa baru saja. Lalu ia membantuku bersandari di kepala ranjang dengan bantuan sebuah bantal.
“Bisa kau jelaskan sesuatu padaku???” ia melipat tangannya di dada sambil menatapku dengan tajam, seolah ingin mengkulitiku jika aku tak menjawabnya
“ajukan pertanyaan padaku” well... sebaiknya aku mulai jujur padanya
“Dari mana saja kau sampai di gendong oleh si kepala besar hingga ke sini???” tanyanya mulai tenang. Walaupun masih terlihat kesal dari nada bicaranya
“aku menemukan rumahku yang lama”
“mwo??? Rumahmu yang lama??? Aku tak mengerti maksudmu...”
“dulu saat aku kecil, aku tinggal di daerah ini. Dan setelah aku di operasi, appa dan eomma membawaku pindah ke seoul”
“operasi?? Operasi apa”
“cangkok jantung”
“mwo????” eunhyuk dengan seketika duduk di sampingku dan memegang tanganku “jinjja???”
Aku hanya menganggukkan kepalaku.
“Kenapa kau tak pernah cerita???” aku hanya bisa menyengir menjawab pertanyaan hyukkie
“aish kau ini”
Aku tersenyum melihat wajah kesalnya. Namun tiba-tiba aku kembali teringat akan mimpiku tadi. Membuatku kembali tertunduk diam.
“waeyo???” eunhyuk menggenggam tanganku dengan lembut
“aku menemukan berita tentang pendonor jantungku”
“eehh??? Nuguya???”
“dia.... kakak perempuanku, kim heechul”
“mwo??? Jadi... jadi kau bukan anak tunggal???” kaget eunhyuk
“ani... aku baru mengetahuinya saat aku melihat rumahku dan mendengar cerita dari yesung yang juga kenal dengan eonniku. Tapi entah kenapa aku bisa tak mengingat apapun tentang masalalu ku”
“Bersabarlah... mungkin suatu saat nanti kau mengingatnya kembali”
“hm... hyukkie..”
“hm???” eunhyuk menatapku sambil tetap mengusap lengan tanganku dengan tangan kirinya.
“yesung kemana???”
“aaahhh.... ommona...!!! Aku lupa... donghae menarik yesung ke luar tadi”
“mwo???”
***
TBC

Fanfiction : Shining from the darkness || yewook || GS || ‪#‎chapter15

Rated : T
Genre : horror, romance, mystery
Typo bertebaran dan tak sesuai EYD...
Jangan lupa like & comment nya ya!!!!
Happy reading...!!!
<3 <3 <3
Sebelumnya...
Yesung maju perlahan dan bersembunyi di bawah sebuah pintu dengan kaca yang kotor.aku mengikutinya dengan berjongkok dan kami mengintip dari balik pintu itu. Dan disana....‬‬‬‬‬‬‬
Disana... terlihat seorang namja dengan stelan jas mahalnya. Jas itu... aku seperti mengenal siulet tubuh dan punggung namja itu. Tapi...
“hikz... hikz....”
Terlihat namja itu tengah tertidur di kasur yang kotor itu sambil memeluk sebuah foto dan menangis. Aku bisa mendengar isak tangisnya yang memilukan.
Tak beberapa lama kemudian... sosok yeoja itu terlihat dan mendekati namja itu dan ikut memeluknya dalam tidur. Apa namja itu kekasihnya?? Suaminya??? Atau....
Namja itu berdiri lalu merapikan penampilannya. Tak menghiraukan sosok yeoja itu yang tak bisa ia lihat sama sekali. Dan lalu... ia berbalik dan menampilkan sosok asli dari namja itu.
Eehhh???
Deegggg
Dia....
Aku menoleh pada yesung. Tapi ia malah menyeringai lalu menganggukkan kepalanya seakan membenarkan apa yang ada di fikiranku.
Hankyung oppa????
Apa hubungan hankyung oppa dan yeoja itu???
Bukankah hankyung oppa sudah memiliki istri???
***
Setelah itu hankyung oppa keluar dengan langkah lunglai seakan tak bertenaga. Ruangan yang hening membuat langkah kakinya terdengar
Tap
Tap
Tap
Suara itu semakin menjauh dan menjauh hingga akhirnya lenyap.
Yesung menganggukkan kepalanya seakan memberiku aba-aba untuk berdiri. Kami memasuki ruangan itu dan mengambil foto yang dipeluk oleh hankyung oppa tadi. Foto itu...
Benar... itu foto yeoja itu. Difoto itu, mereka terlihat tengah tertawa bersama sambil berpelukan mesra. Duduk di sebuah pohon tua. Kebahagiaan jelas terlihat disana. Mereka pasti saling mencintai.
“aku semakin tak mengerti” ucapku. Yesung memperhatikan foto itu dengan seksama.
“ya... gadis itu kekasihnya dulu yang sampai saat ini tak di temukan mayatnya” jawab yesung
“ehh??? Bukankah hankyung oppa sudah memiliki istri???”
“istri??? Dia bahkan selalu menolak siapapun yeoja yang mendekatinya”
“mwo??? Jadi dia berbohong??”
“mungkin saja. dulu dia berpacaran dengan gadis itu. Gadis cacat yang bahkan tak bisa berdiri. Cinta memang membuat orang lain menjadi gila dan buta. Tanpa mengenal apa itu kesempurnaan. Tapi... suatu hari, gadis itu di datangi oleh appa dan eomma ku. Dan setelahnya ia mendonorkan jantungnya ke sebuah rumah sakit. Setelah itu tak ada yang mengetahui kabar tentangnya dan keluarganya sekalipun”
Deeggg
Dadaku terasa sakit mendengar berita itu. Tak mungkin....
“k-kau... kau tau dari mana???” tanyaku dengan mata nanar
“aku dulu juga tinggal di daerah ini. Setalah kejadian itu, dia tak lagi tinggal bersama kami... ia menyewa apartemen dan tinggal di sana hingga sekarang” yesung berjalan keluar sambil memeriksa sesuatu di rumah itu
Tidak mungkin... berarti gadis ini memang pendonor jantungku. Dan...
Aku menyentuh dadaku yang terasa sakit. Air mataku mengalir tanpa hentinya. Aku terduduk dan kotak itu terjatuh
“aakkkhhh”
Brrraaaaakkk
“wookkie??? Gwaenchana???” yesung berlari memasuki ruangan itu lagi dan memegangi bahuku dengan cemas.
“Hikz... hikz...”
“Woo-“ ucapan yesung terhenti, aku menatapnya yang tak lagi melihatku dengan cemas tapi melihat ke afah lain dengan tatapan terkejut. Aku mengikuti arah pandangannya... di depanku... kotak tadi terbuka dan isinya berhamburan.
Kalung, kotak cincin, surat-surat, boneka  dan... foto...
Aku mengambil foto itu. Sementara itu, yesung mengambil surat-surat dan membacanya.
Di foto pertama adalah foto hankyung oppa di sebuah taman, lalu foto yeoja itu dan hankyung oppa di sebuah rumah yang asing bagiku. Dan terakhir....
Deggg
Deggg
Deggg
“i-ini...”
“Yeoja itu ternyata sedang hamil” aku langsung menatap yesung dengan rasa tak percaya. Aku mencoba mencari kebohongan di matanya. Namun nihil... terlebih...
Srakkk
Yesung membalikkan surat yang ia baca. Sebuah surat lama yang berasal dari rumah sakit dan pernyataam disana dengan jelas tertulis bahwa yeoja itu positive hamil. Baru saja aku menemukan fakta bahwa yeoja itu adalah pendonor jantungku...dan lalu.....
Air mataku meluncur dengan begitu saja. Meninggalkan bekas yang kemudian menjadi alur jalan tetesan air mata yang lain
“hikz... hikzzz...hikz...”
Aku menangkup wajahku dengan kedua tanganku. Kenapa ini terjadi padaku?? Kenapa???
Yesung dengan cepat memeluk tubuhku dan mencoba menenangkanku.
Aku menangis tanpa hentinya di pelukan yesung namun....  dadaku terasa semakin berdenyut sakit. Rasanya ribuan jarum menghujam di dadaku. Aku jatuh di pelukan yesung.  Hal terakhir yang ku ingat adalah, teriakan yesung yang memanggil namaku dan foto yang tak lagi bisa ku genggam jatuh dilantai.
Foto terakhir itu adalah foto kedua orang tua ku, dan yeoja itu yang tengah memeluk anak kecil dengan syal merah di lehernya, itu... aku....
***
TBC

Fanfiction : Shining from the darkness || yewook || GS || ‪#‎chapter14

Rated : T
Genre : horror, romance, mystery
Typo bertebaran dan tak sesuai EYD...
Jangan lupa like & comment nya ya!!!!
Happy reading...!!!
<3 <3 <3
Sebelumnya...
Suara langkah namja itu... aku mencoba berdiri dan berlari keluar dari halaman rumah itu. Aku menahan kakiku yang sakit karena terkilir saat jatuh sambil membawa kotak tadi. Aku terus berlari tanpa arah... yang ku fikirkan hanyalah pergi sejauh mungkin agar tak ketahuan oleh namja itu. aku melihat sebuah mobil terparkir dan tanpa berfikir panjang, aku sembunyi di balik mobil itu.‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬
Suara langkah namja itu terdengar olehku dan tiba-tiba saja ia menggerutu kesal, lalu berjalan ke arah lain. Aku menghela nafas lega. Untunglah ia tak melihatku... dengan hati-hati aku mengendap-endap berjalan mengitari belakang mobil agar tak ketahuan. Aku mengintip ke arah namja itu pergi. Hah... aman. Sepertinya dia telah pergi...
“sepertinya dia telah jauh pergi” ucap sebuah suara namja yang ada tepat di sebelahku.
Eeehhh?????
Aku menoleh ke arah sampingku dan benar saja. Namja tadi berada di sampingku. Dan dengan jelas aku melihat wajahnya yang tadi tertutup topi
“k-kau...” aku tak dapat berkata-kata lagi. Wajahku pasti sudah pucat pasi. Aku menggenggam erat kotak tadi dengan tangan ku yang bergetar ketakutan.
“annyeong wookkie-ya...” namja itu tersenyum dengan seringaian mengerikan
“yesung-ah....”
Yesung memdekap mulutku dengan tangannya dan berusaha memelukku dengan tangan yang sebelahnya.
***
Tiba-tiba ia menarikku hingga ke semak belukar dengan masih tetap memelukku di sana. Aku membulatkan bola mataku dan mengerang berusaha melawannya.
“Ssstttttt” ia menempelkan jari telunjuk tangan kanannya berusaha memberiku kode untuk diam. Dan tak beberapa detik kemudian aku mendengar suara sebuah mobil berhenti.
Yesung mengintip dari selah- selah semak untuk melihat sang pengendara mobil.
Teek
Bbbrrraaaaakkk
Sang pengendara sepertinya baru saja keluar dari mobilnya dan menjauh dari lokasi kami berdiri.
“akhirnya dia datang juga” seringai yesung penuh kemenangan.
Dia? Dia siapa?
Aku menepuk lengan tangannya. Lalu ia menoleh dan melepaskan kungkungannya terhadapku.
“neo... michiseo??? Kau bisa membunuhku, pabbo” umpatku kesal
“Aku bisa apa. Dari pada nanti kita ketahuan”
“dan mengorbankanku sebagai yang mati???”
Buukkk
Buuukk
Buukkk
Buukkk
“Kau saja yang mati sana” aku memukul dimanapun melampiaskan kekesalanku
“yak .. yak... aish... appo...!”
“kau mengagetkanku bodoh.... aku kira aku akan mati disini.... dasar bodoh... dan kau tak menampakkan wajahmu beberapa hari ini. Kemana saja kau, eoh??? pabbo namja. Mati saja kau”
“yak...” yesung menggenggam kedua lenganku dengan kedua tangannya untuk menghentikan gerakanku.
“jangan memukulku lagi. Itu sakit... kenapa kau tega sekali padaku”
“karna kau pantas mendapatkannya” aku menatapnya sinis
“Kau... kau merindukanku kah???”
Eehh???
Aku menolehkan wajahku ke arah lain untuk menyembunyikan rasa malu ku.
“k-kau jangan berbicara sembarangan” aku memukul dada bidangnya dan tanganku pun akhirnya terlepas dari cengkramannya. Aku meraih kotak yang tadi dan kembali mendekap kotak itu.
“jinjja??? Jeongmal???”
Aish..  kenapa makhluk satu ini selalu saja membuatku seperti ini???
“kau tak ingin menjelaskan sesuatu padaku?” ujarku mengalihkan perhatian
“Penjelasannya nanti saja... ada hal penting yang harus aku selidiki. Kajja” dan lagi-lagi yesung menarikku sesuka hatinya.
Kami melewati jalan yang berbeda untuk sampai ke rumah itu lagi. Yesung mengajakku memutari rumah itu dan lewat dari dinding belakang.
“jadi... maksudmu kita harus memanjat dinding itu??” tanyaku
“Ya... kita harus melakukannya agar masalah ini selesai”
“masalah apa???”
“pokoknya masalah... nanti kau juga tau... kajja... aku akan membantumu memanjat. Nanti di balik ini akan ada tangga. Aku sudah mengatur semuanya”
Dia... kenapa??? Apa masalahnya juga berhubungan dengan yeoja itu???
Aku menuruti perintah yesung untuk memanjat ke atas dnding itu. Dan benar saja... dibaliknya sebuah tangga kayu telah siap menunggu kami. Aku turun secara perlahan agar tak menimbulkan suara berisik yang dalat memancing siaga siapapun yang ada di dalam sana.
Yesung pun juga sama .. ia turun secara perlahan. Kami berdua mengendap-endap masuk melalui pintu belakang yang tak terkunci. Tenyata yesung sangat ahli dalam menyusun strategi.
Dari ruang dapur... kami menaiki tangga yang berbeda dari tanga yang tadi ku lewati dan yang ada di dalam mimpiku. Sekali lagi... yesung seakan telah mempersiapkan semuanya.
Kami sampai di sebuah kamar dengan warna putih yang telah kusam dan di penuhi dengan sarang laba-laba dan debu.
Yesung maju perlahan dan bersembunyi di bawah sebuah pintu dengan kaca yang kotor.aku mengikutinya dengan berjongkok dan kami mengintip dari balik pintu itu. Dan disana....
Disana... terlihat seorang namja dengan stelan jas mahalnya. Jas itu... aku seperti mengenal siulet tubuh dan punggung namja itu. Tapi...
“hikz... hikz....”
Terlihat namja itu tengah tertidur di kasur yang kotor itu sambil memeluk sebuah foto dan menangis. Aku bisa mendengar isak tangisnya yang memilukan.
Tak beberapa lama kemudian... sosok yeoja itu terlihat dan mendekati namja itu dan ikut memeluknya dalam tidur. Apa namja itu kekasihnya?? Suaminya??? Atau....
Namja itu berdiri lalu merapikan penampilannya. Tak menghiraukan sosok yeoja itu yang tak bisa ia lihat sama sekali. Dan lalu... ia berbalik dan menampilkan sosok asli dari namja itu.
Eehhh???
Deegggg
Dia....
Aku menoleh pada yesung. Tapi ia malah menyeringai lalu menganggukkan kepalanya seakan membenarkan apa yang ada di fikiranku.
Hankyung oppa????
Apa hubungan hankyung oppa dan yeoja itu???
Bukankah hankyung oppa sudah memiliki istri???
TBC

Fanfiction : The flower with knife // haehyuk // GS // #chapter4

Author : sakurada hina
Post by : hankyung
Genre : romance
Rated : T-M
Warning...!!! kebanyakan typo dan tak sesuai EYD...
Big NO for plagiarism
Jangan lupa like n comment nya ya...!!!
Gomawo...
Happy reading <3 <3 <3
Sebelumnya.....
@ruang seni
Saat melihat lee saem... aku langsung menyeretnya ke ruang seni...
“ku fikir kau mau bilang apa sampai menyeretku ke sini..!! Kau sudah tau kan bahwa seorang murid tak boleh bertemu dengan gurunya diluar sekolah saat hari libur” aku barusaja mengajak lee saem untuk bertemu tapi malah mendapat jawaban ini...
“pokoknya aku akan menunggumu di mobit cafe jam 1 siang hari minggu besok... pokoknya 9 harus datang. Karena ada hal yang tak bisa ku bicarakan di sekolah... igo... nomor ponselku... jika kau sudah datang duluan... kau hubungi aku” aku memberikan secarik kertas berisi beberapa angka di sana. Dan aku langsung keluar meninggalkannya.
Lee saem kan baik.  Dia pasti datang kalau aku bilang begitu...
Aku tak peduli bila dia menganggapku egois dan suka memaksa...
Karena hal itu akan segera hilang dari pikirannya...
Akan ku perlihatkan kalau aku biza membuat lee donghae seonsaengnim terpesona...
Lihatlah diriku lebih dalam lagi...
***
Hari minggu di mobit caffee pukul 1 siang....
Aku menunggu kedatangan lee saem di depan mobit cafee sambil duduk di sebuah pohon yang rindang.
“Permisi... aku sedang mengambil snapshoot... bisa tidak kau luangkan waktumu sebentar???” seorang namja yang sebaya denganku datang sambil menenteng camera di lehernya.
“Eum... mianhae... aku sedang sibuk...” ujarku dengan ramahnya. Lalu namja itu pergi sambil terus menerus menoleh kebelakang
Beberapa namja dan yeoja yang lalu lalang selalu melirik ke arahku
Kyyaaa.... semua orang???
Donghae saem pasti juga akan kagetkan???
Aku membayangkan wajah donghae seonsaengnim berteriak kaget dan terlesona karena penampilanku hari ini.. lalu dia pasti akan memelukku dan berkata ‘ternyata kau yeoja yang sexy... aku tak menyadarinya kalau di sekolah’
“kkkkyyyaaaaa.... ya ampun” aku berteriak kesenangan sendiri.
Tenang saja. Meskipun waktunya sudah lewat, dan telpon ku belum berdering... lee saem pasti ketiduran. Iya... pasti begitu.
Tenang saja...
Tenang....
Pukul 9 malam....
Dia selalu memperlakukanku dengan baik dan istimewa, dia pasti akan datang.
Aku menunggu sampai-sampai kakiku terasa beku sendiri. Ughhh
“malam manis...sedang apa kau??? Dari tadi siang terus berdiri disini terus... mau mampir minum ke bar ku??” seorang namja dengan pakaian urakan datang menyapaku.
“eh... bagaimana menurutmu kalau orang yang kau sukai tidak datang. Padahal kalian sudah janjian??” aku menanyakan pendapat namja itu
“mwo??? Jinjja?? Yang benar saja....!! Kalau aku punya yeojachingu secantikmu, aku tak akan berpaling ke yeoja yang lain”
Jawaban yang tepat. Tapi sepertinya tidak untuk lee saem.
Aahhh... kakiku sakit...
Hak sepatunya tinggi...
Aku tak bisa menahannya lagi...
Aku akan terus menunggu sampai lee saem datang. Walau sampai mati pun aku akan terus menunggu
Walaupun ternyata seonsaengnim tak peduli padaku meskipun aku mati ataupun tidak.
Aku mau bagaimanapun dia tak akan peduli....
Ddrrrrttt
Drrrttt
Drrrttt
DrrrrtttG
Aku mengambil ponselku dan menjawab sebuah panggilan tanpa menoleh itu nomor siapa.
“Yeobseo...”
“sekarang kau ada dimana???!!!”
Aaaahhhh... ini lee saem
“Saem??? Aku... aku ada di depan mobit ca....”
Baru saja aku hendak mengatakan lokasiku berada... lee saem sudah terlebih dahulu menghampiriku. Namun raut wajahnya berubah marah.
“ayo pulang.. aku akan mengantarmu...  kajja” tanpa aba-aba dia menarik tanganku menjauh dari tempat itu dan meninggalkan namja itu sendiri.
TBC

Jumat, 10 Juni 2016

Fanfiction : The flower with knife // haehyuk // GS // #chapter3

Author : sakurada hina
Genre : romance
Rated : T-M
Warning...!!! kebanyakan typo dan tak sesuai EYD...
Big NO for plagiarism
Jangan lupa like n comment nya ya...!!!
Gomawo...
Happy reading <3 <3 <3
Sebelumnya.....
“saem... apa kau tak kedinginan??” aku dan lee donghae seonsaengnim berjalan di kawasan yang hampir dekat dari rumah
“nde... dingin sekali”
“haachhhiiihh” dan apa yang aku takutkan malah terjadi. Aku paling tak bisa jika berada di cuaca yang dingin
“ja...  jangan lihat” aku jadi malu sendiri... aigoo... kenapa aku bodoh sekali
“yaahhh... apa boleh buat” ujarnya dan dengan tiba-tiba ia menarik  tanganku dan mendekatkan tubuhnya padaku lalu memakaikan syalnya padaku. Ini.... ini...
“kau jadi seperti olaf” ujarnya sambil tertawa. Lalu berjalan mendahuluiku.
Saat aku lulus nanti, hal pertama yang akankukatakan adalah.... aku ingin senyumnya itu  hanya untukku  seorang.
“gomawo saem.... hmmm.... nanti jika tak sedang dilukis,mungkin lebih bagus kalau rambutku diikat ya...???”
“yahh...boleh juga”
Aku akan memberitahu perasaan sukaku ini... agar dia bisa melihatku sebagai seorang wanita...”
***
“hyukkie-ya... apa benar kemarin kau pulang bersama lee donghae seonsaengnim??” baru saja aku masuk ke kelas dan duduk di bangku ku, ryeowook datang dengan berlari dan langsung mengintopeksiku.
“eum... ne.   Hehe... itu pertama kalinya aku pulang dengannya... aigoo... dadaku... tapi... kenapa kau bisa tau, wookkue??” aku menaikkan alisku dengan raut wajah heran
“ada siswi lain yang melihatmu.katanya kau akrab sekali dengan lee saem” ryeowook duduk di sampingku dan menaruh tasnya di atas meja
“jinjja??? Kkkk aku tak akrab kok” aku menunduk mencoba menutupi wajahku yang terasa panas. Aish... jangan sampai wookkie tau.
“benar juga... lee saem memang tipe orang yang kelewat ramah pada siapapun juga” ryeowook manggut-manggut sambil memegang dagunya dengan dua jari tangan kanannya.
“eh??? Lihat” ryeowook menunjuk ke arah luar kelas. “itu lee saem dan siswi kelas 1-4”
“apa-apaan itu...” disana aku melihat donghae seonsaengnim tengah tertawa bersama 2 orang siswi. Aish... kenapa mereka malah akrab sekali??? Tak seperti ke akrabanku dengannya.
“memangnya kau tak tau??? Atau kau buta??? Lee saem sangat populer di kalangan siswi kelas 1. Karena wajahnya yang tampan dan karena dia baik...” jelas ryeowook
Huft... aku menyandarkan daguku pada jendela kelas sambil melihat ke arah lee seonsaengnim.
Kkyyyaaaaa
Kkkyyyaaaaaa
“ahh..  kacamatanya..  hyukkie... lihat...!!! Dia melepaskan kacamatanya...!!” teriak ryeowook histeris. Walaupun teriakan para siswi kelas 1 Itu lebih histeris lagi...
“teriakan mereka keras sekali...aku terlanjur percaya kalau lee saem hanya baik padaku saja” aku mendesah frustasi
***

@ruang seni
Saat melihat lee saem... aku langsung menyeretnya ke ruang seni...
“ku fikir kau mau bilang apa sampai menyeretku ke sini..!! Kau sudah tau kan bahwa seorang murid tak boleh bertemu dengan gurunya diluar sekolah saat hari libur” aku barusaja mengajak lee saem untuk bertemu tapi malah mendapat jawaban ini...
“pokoknya aku akan menunggumu di mobit cafe jam 1 siang hari minggu besok... pokoknya saem harus datang. Karena ada hal yang tak bisa ku bicarakan di sekolah... igo... nomor ponselku... jika kau sudah datang duluan... kau hubungi aku” aku memberikan secarik kertas berisi beberapa angka di sana. Dan aku langsung keluar meninggalkannya.
Lee saem kan baik.  Dia pasti datang kalau aku bilang begitu...
Aku tak peduli bila dia menganggapku egois dan suka memaksa...
Karena hal itu akan segera hilang dari pikirannya...
Akan ku perlihatkan kalau aku biza membuat lee donghae seonsaengnim terpesona...
Lihatlah diriku lebih dalam lagi...
***

TBC

Fanfiction : The flower with knife // haehyuk // GS // #chapter2

Genre : romance
Rated : T-M
Warning...!!! kebanyakan typo dan tak sesuai EYD...
Big NO for plagiarism
Jangan lupa like n comment nya ya...!!!
Gomawo...
Happy reading <3 <3 <3
Sebelumnya.....
“aku pinjamkan jasku, kalau guru lain melihat bajumu seperti itu, kau bisa dimarahi” ucapnya lagi. Aku baru sadar, aigoo... aku masih memakai baju lolita rancangan heechul eonni
“seonsaengnim-“ itu suara ryeowook
“tenang saja. Aku akan bertanggung jawab mengurus temanmu yang berharga ini” lalu ia mulai berjalan dengan menggendongku menuju ke ruang kesehatan.
“ngomong-ngomong apa kau punya hobby berpakaian seperti lolita?? Kau  benar-benar seperti boneka sungguhan memakai pakaian itu...” aku bisa merasakan detak jantungnya ketika dia memelukku
“i... ini sebenarnya adalah hobby kakak perempuanku... hmm... memangnya kau tak marah, saem? Padahal aku sudah melanggar peraturan sekolah” apa kau merasakan detak jantungku juga saem??
“aahh.... seharusnya aku marahi sih, tapi... aku ingin kau melakukan sesuatu untukku. Jadi mau bagaimana lagi” ucapnya dengan tersenyum
Suara itu... memberitahuku bahwa cinta telah datang padaku...
***
TRAAAKKK
“sebentar lagi.. kita sudahan dulu ya... habis perasaanku bilang kalau hari ini bukan hari keberuntunganku...” donghae seonsaengnim meletakkan kuas dan pallete nya di atas meja
“apa saem sedang mengingat-ingat kejadian yang dulu??” diruangan seni ini hanya ada aku dan donghae seonsaengnim. Dan saat ini ia tengah melukisku...
“haah... dulu saat tidak ada kegiatan klub, aku selalu berusaha fokus mengerjakan tugas-tugasku...” ia mulai bercerita tentang masalalunya
“eum... saem... aku selalu ingin bertanya tentang sepatu lima jari yang saem pakai itu” ujarku sambil menunjuk ke arah sepatu yang menurutku sangat aneh
“mwo??? Apa kau bilang?? Ini sepatu pipe fingers yang sedang ngetrend di eropa!!” donghae seonsaengnim mengibaskan rambutnya yang terlihat agak berantakan. Dia... begitu memukau
Aku mengalihakan pandanganku dari wajah donghae seonsaengnim ketika kedapatan tengah menatapnya dengan intens
“lu... lukisan saem indah sekali” ungkapku dengan maksud yang lain menurutku
“saem,,,, apa yang akan saem lakukan kalau lukisannya sudah selesai??” tanyaku sambil menatap lukisan wajahku yang belum selesai ia buat
“nde... tentang itu, mungkin aku harus ikut pameran seni manusia”
“eh??? pameran seni manusia??” aku tak tau acara apa itu... apa disana menjual manusia sebagai patung atau...???
“itu pameran untuk umum. Yang menfokuskan pada lukisan bertema ‘manusia’...” jelasnya singkat
“aaahhhh... aku kira kau akan menjual manusia atau semacamnya” ucapku dengan menampilkan senyuman khasku
“kalau karyaku diakui oleh para ahli seni, mungkin aku akan berhenti jadi guru.... hahahaha” aahhh??? Jadi begitu???
Ia berjalan ke arah lemari yang dipenuhi dengan beberapa karya pahatan dan ukiran siswa, dan aku mengikutinya.
“meskipun saem mengatakan itu seperti bercanda , tapi itu adalaah impian saem yang sesungguhnya kan??? Karena itu hari ini ayo lukislah aku sebentar lagi” ujarku dengan penuh keyakinan
“aku inginmemanfaatkan waktuku sebaik—baik mungkin untukmu, saem. Karena nanti aku sudah harus mempersiapkan diri untuk ujian masuk universitas, aku tidak bisa jadi model saem lagi... aku ingin mendukung impian saem, seandainya aku sudah luluspun aku ingin tetap jadi modelnya lee donghae seonsaengnim. Aku pasti akan mendapatkan rekomendasi untuk masuk universitas.  Jadi tidak perlu sungkan” ungkapku sepenuh hati.
Bruukk
Tiba-tiba saja ia berhenti tanpa aba-aba dan aku tak sengaja menabrak punggungnya.
“heeee... melegakan” donghae saensaengnim merebahkan tubuhnya kearahku dan aku harus menompang berat badannya dengan menahan punggungnya.  Benar-benar kebiasaan yang buruk.
“aigoo... saem... ini berat. Malah aku yang tak lega” aku agak kesal padanya. Selalu seenaknya saja merebahkan dirinya
“kau baik sekali ya, hyukkie... tapi aku tidak bermaksud menahanmu disini sampai kau lulus nanti. Kau mau menemani dan memahami keegoisanku selama seyahun ini saja, aku sudah bersyukur. Gomawoyo hyukkie...” ia menegakkan kembali tubuhnya dan berjalan ke arah yang lain.
“egois apanya...” gumamku
“nah,,, diluar sudah mulai gelap. Aku antar sampai stasiun ya....”
“eehhh... saem mau mengantarku??”
“nde... setelah ganti baju, kunci pintunya” ia berjalan keluar dan meninggalkanku
Aku menatap punggungnya ketika ia keluar dari ruangan ini.
Hey, lee donghae... aku serius dengan perkataanku tadi. Asalkan aku bisa terus bersamamu, aku akan bertahan dengan keegoisanmu itu...
“aku akan menunggumu diluar, palli...!!!” teriaknya dari luar. Aku mendesah lalu menatap lukisan tadi.
Karena aku masih berstatus sebagai muridnya, aku tahu bahwa berapa kalipun aku bilang aku suka padanya, dia tak akan menghiraukanku...
***

“saem... apa kau tak kedinginan??” aku dan lee donghae seonsaengnim berjalan di kawasan yang hampir dekat dari rumah
“nde... dingin sekali”
“haachhhiiihh” dan apa yang aku takutkan malah terjadi. Aku paling tak bisa jika berada di cuaca yang dingin
“ja...  jangan lihat” aku jadi malu sendiri... aigoo... kenapa aku bodoh sekali
“yaahhh... apa boleh buat” ujarnya dan dengan tiba-tiba ia menarik  tanganku dan mendekatkan tubuhnya padaku lalu memakaikan syalnya padaku. Ini.... ini...
“kau jadi seperti olaf” ujarnya sambil tertawa. Lalu berjalan mendahuluiku.
Saat aku lulus nanti, hal pertama yang akankukatakan adalah.... aku ingin senyumnya itu  hanya untukku  seorang.
“gomawo saem.... hmmm.... nanti jika tak sedang dilukis,mungkin lebih bagus kalau rambutku diikat ya...???”
“yahh...boleh juga”
Aku akan memberitahu perasaan sukaku ini... agar dia bisa melihatku sebagai seorang wanita...”
TBC

Jumat, 03 Juni 2016

Fanfiction : Shining from the darkness || yewook || GS || ‪#‎chapter13

Rated : T
Genre : horror, romance, mystery
Typo bertebaran dan tak sesuai EYD...
Jangan lupa like & comment nya ya!!!!
Happy reading...!!!
<3 <3 <3
Sebelumnya...
Aku mengikuti kemana ia pergi dan mengejarnya. Ia berjalan keluar dari rumah sakit dan menuju ke jalan raya.‬‬‬‬‬‬‬
Yeoja itu seakan memintaku untuk mengikutinya. Dan dengan rasa penasaran yang kuat, aku mengabaikan dadaku yang terasa sakit ketika menatap wajah sendunya. Sesekali ketika dia menghilang aku berlari mencari keberadaannya, namun ia muncul di sudut jalan dan mengarahkanku ke sana dengan senyum sendunya.
Apa yang ingin ia tunjukkan sebenarnya??
Tanpa terasa, aku sudah berjalan terlalu jauh. Aku tak mengenali tempat ini. Dan tiba-tiba saja yeoja itu berhenti di depan sebuah gerbang lalu menatap ke dalam gerbang itu dan menghilang.
Aku mengejarnya dan menatap arah pandangannya tadi. Dan disana...
 itu....
Itu rumah yang selalu ada di dalam mimpiku....
***

Aku memegang gerbang itu dengan perlahan...
Krrriiieeett
Gerbang itu terbuka, seiring dengan suara besi yang saling bertautan bergeser dengan karatan yang menempel di setiap sisinya. Aku melangkahkan kakiku dan kembali menutup pagar itu.
Taman yang sama... tapi tak lagi terawat. Terlalu banyak tanaman liar di sini. Bahkan bunga mawar putih dan mawar merah yang kulihat di mimpi itu pun tak ada lagi. Yang ada hanya semak belukar.
Aku berjalan melewati taman itu dan berjalan ke arah kiri rumah. Disana...
Patung jerapah yang berdebu dan kusam. Warna cat nya telah memudar dan mulai mengelupas. Aku mengelilingi patung itu menatap dengan seksama.
Tes
Tes
Air mataku tiba-tiba saja berliangan dan jatuh membasahi pipiku. Kenapa aku merasa sedih?? Seolah-olah aku kehilangan sesuatu yang berharga. Tapi... apa???
Bruukkk
Aku tersandung lagi oleh sesuatu tapi....
Deeeggg
Itu sebuah peti harta karun berukuran kecil. Tapi kenapa bisa tiba-tiba keluar dari tanah saat aku tersandung??? Padahal tanah ini sangat keras....
Jangan-jangan..
Aku melihat ke sekitar taman dan setiap sudutnya. Benar saja...
Di bawah pohon ek raksasa... dia... dia berdiri di sana dengan senyum sendunya. Lalu yeoja itu menunjuk kotak itu dengan tangan kanannya. Aku kembali menatap kotak itu.. apa mungkin dia memintaku untuk membukanya???
Aku mengambil kotak itu dan berniat membukanya..
Krriiieeettt
Tap tap tap
Sepertinya ada yang datang. Aku mengintip dari balik patung jerapah itu dengan perlahan sembari memeluk kotak tadi.
Sepasang kaki dengan tertutupi sepatu nike keluaran terbaru yang kemarin menjadi heboh oleh para namja di kelas. Namja ini pasti orang kaya...
Namja itu menggunakan celana levis biru dan kaos v-neck hitam lengan panjang. Tapi aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Pasalnya..  namja itu memakai topi hitam dan masker.
Siapa namja itu???
Kenapa dia kesini???
Perlahan namja itu berjalan dengan langkah tegapnya. Berjalan hingga masuk ke dalam rumah itu. Rasa penasaranku seketika muncul. Dengan hati-hati, aku melangkah ke dalam mengikuti namja itu masuk. Aku menjadi semakin penasaran. Terlebih yeoja tadi tak muncul lagi. Apa namja itu ada hubungannya dengan kematian yeoja itu???
Aku menunduk dan mengintip melalui celah jendela kaca yang tak lagi ditutupi gorden putih. Namja itu naik ke lantai atas. Dan menghilang di pembelokan tangga. Mungkinkah namja itu pembunuhnya??? Bisa bahaya jika aku ketahuan olehnya....!!!
Aku berjalan dengan pelan agar tak menimbulkan suara.
Tinggal beberapa langkah lagi aku akan selamat.
Perlahan aku berjalan dan dengan hati-hatinya melangkah, namun tetap saja nasib baik selalu tak berpihak kepadaku. Aku malah menginjak batu dan terjatuh karenanya.
Brruuukkk
Sial... kenapa malah di saat seperti ini
“siapa disana???!!!!”
Tap tap tap tap
Suara langkah namja itu... aku mencoba berdiri dan berlari keluar dari halaman rumah itu. Aku menahan kakiku yang sakit karena terkilir saat jatuh sambil membawa kotak tadi. Aku terus berlari tanpa arah... yang ku fikirkan hanyalah pergi sejauh mungkin agar tak ketahuan oleh namja itu. aku melihat sebuah mobil terparkir dan tanpa berfikir panjang, aku sembunyi di balik mobil itu.
Suara langkah namja itu terdengar olehku dan tiba-tiba saja ia menggerutu kesal, lalu berjalan ke arah lain. Aku menghela nafas lega. Untunglah ia tak melihatku... dengan hati-hati aku mengendap-endap berjalan mengitari belakang mobil agar tak ketahuan. Aku mengintip ke arah namja itu pergi. Hah... aman. Sepertinya dia telah pergi...
“sepertinya dia telah jauh pergi” ucap sebuah suara namja yang ada tepat di sebelahku.
Eeehhh?????
 Aku menoleh ke arah sampingku dan benar saja. Namja tadi berada di sampingku. Dan dengan jelas aku melihat wajahnya yang tadi tertutup topi
“k-kau...” aku tak dapat berkata-kata lagi. Wajahku pasti sudah pucat pasi. Aku menggenggam erat kotak tadi dengan tangan ku yang bergetar ketakutan.
“annyeong wookkie-ya...” namja itu tersenyum dengan seringaian mengerikan
“yesung-ah....”
Yesung memdekap mulutku dengan tangannya dan berusaha memelukku dengan tangan yang sebelahnya.
TBC

Fanfiction : Shining from the darkness || yewook || GS || ‪#‎chapter12

Rated : T
Genre : horror, romance, mystery
Typo bertebaran dan tak sesuai EYD...
Jangan lupa like & comment nya ya!!!!
Happy reading...!!!
<3 <3 <3
Sebelumnya...
“sebenarnya bangku itu memang sengaja di kosongkan setiap tahunnya” ujar guru itu dengan seriusnya‬‬‬‬‬‬‬
“MWO?? /  NDE?? / WAEYO?” seluruh teman kelasku bertanya-tanya dengan penasaran
“itu karean, dulu pernah ada siswi terpintar di sekolah ini yang menjadi kebanggan sekolah, siswi itu meninggal dan untuk mengenang jasanya karena telah mengharumkan nama sekolah ini, bangku itu di biarkan kosong selama-lamanya” ujar sang guru lalu kembali berjalan ke depan. Siswa-siswi yang lain melirikku dan berjalan sambil menjauhiku. eunhyuk menatapku dengan heran sementara itu, donghae menghela nafas.
Aku kembali menatap yeoja yang terduduk disana dan lama-kelamaan yeoja itu menatapku dengan ekspresi sedih. Ia seperti tengah menahan rasa sakit yang mendalam, dan aku seakan bisa merasakannya... dadaku... dadaku terasa sakit...
“wookkie...!!!” eunhyuk berteriak dengan paniknya
Aku terduduk sambil memegangi dadaku yang terasa sakit. Eunhyuk dan donghae telah berada di sampingku. Aku menatap yeoja itu dan yeoja itu masih menatapku dengan raut wajahnya yang terlihat sangat sedih dari pada tadi... tiba-tiba saja semuanya menjadi gelap....
***
aku membuka mataku secara perlahan. Membiarkan mataku terbiasa dengan cahaya ditempatku terbaring. Hal yang pertama kulihat ketika aku sadar adalah ruangan putih dengan aroma alkohol dan obat yang sangat kuat.
OH NO....!!!!
Aku menatap sekelilingku dan tak menemukan siapapun ada di sampingku.
eunhyuk???? Donghae???? Mereka kemana???
jangan-jangan....
Aku menatap seragam yang ku pakai dan mendesah lega.
Untunglah aku masih memakai seragam sekolah, itu berarti aku tak menginap di rumah sakit ini. Bisa gawat jika appa dan eomma tau bahwa aku masuk ke rumah sakit.
Tak beberapa lama, aku mendengarkan suara seorang namja yang tengah berbicara di depan pintu dengan seseorang yeoja.
“anda harus merawatnya dengan sangat ekstra atau ia akan kembali kambuh seperti tadi lagi” ucap  yeoja itu
“gamsahamnida, uisanim...” ujar namja itu. Suara itu... sepertinya aku mengenalnya.
Krreeekkk
Pintu terbuka dan menampilkan seorang namja dengan pakaian rapinya. Setelan jas kantor dan kemeja yang rapi.
“annyeong wokkie...”
“hankyung oppa??” ujarku dengan bersemangatnya
Hankyung oppa mendekat dan memberikan sebuah buket bunga mawar merah padaku. Ini memang sangat cantik.
“eh?? Kenapa mawar merah?? Aku suka bunga tulip, oppa” ujarku agak cemberut. Dan terlihat raut wajah hankyung oppa agak aneh disana.
“tapi tak apa... gomawo oppa” aku meletakkan bunga itu di meja nakas dengan hati-hati.
Hankyung oppa duduk di sampingku dan menatapku sambil tersenyum
“tapi... bagaimana oppa bisa tau aku ada disini???” tanyaku pada hankyung oppa dengan heran
“eum... itu... aku memang sedang ada keperluan bisnis ke sini, aku melihat kau di bawa masuk ke ruang kesehatan sekolah, lalu aku menyuruh mereka membawamu ke mobil dan aku yang membawamu ke rumah sakit ini” eehhh????
“kenapa...”
“sekolah itu miliki perusahaan kami, dan tadi aku kesana sekedar mencek saja. Dan kudengar sekolahmu mengadakan tour kesana. Jadi aku juga sekalian ingin bertemu denganmu. Tak disangka, kita malah bertemu disaat begini” hankyung oppa tersenyum  dan itu membuatku agak malu
“gomawo  oppa... tapi... oppa tak memberitahukan hal ini pada orangtua ku kan??” tanyaku was-was
“tentu saja tidak. Karna oppa tau, kau pasti tak akan mau membuat orangtua mu cemas”
“kau benar-benar kakak yang pengertian” dan kami mulai bercerita panjang lebar tanpa memikirkan tentang waktu.
***
aku sangat bosan. Satu jam yang lalu hankyung oppa pergi karena ada urusan bisnis yang harus ia tangani. Aku menatap jam di dinding, pukul 3 sore. Tapi kenapa eunhyuk dan donghae tak menemuiku???
Ahhh
ponselku??
Aku meraih tas sekolahku dan memeriksanya, namun yang ada hanya dompet dan buku serta pena, lalu kemana ponselku???
Aku berjalan keluar dan berusaha mencari seseorang yang bisa meminjamkanku ponsel. Mungkin ponselku terjatuh saat aku pingsan tadi atau mungkin donghae dan eunhyuk yang memegangnya dan mereka tak tau aku di bawa ke rumah sakit ini.
Namun saat di koridor, aku kembali melihat sosok itu, yeoja itu menatapku lalu berjalan ke arah lain. Dadaku mulai terasa sakit lagi.
Siapa dia sebenarnya?? Apa hubungannya denganku?? Kenapa setiapkali aku bertemu dengannya aku selalu jatuh sakit?? Akuu... aku harus mencari tahu,
Aku mengikuti kemana ia pergi dan mengejarnya. Ia berjalan keluar dari rumah sakit dan menuju ke jalan raya.
Yeoja itu seakan memintaku untuk mengikutinya. Dan dengan rasa penasaran yang kuat, aku mengabaikan dadaku yang terasa sakit ketika menatap wajah sendunya. Sesekali ketika dia menghilang aku berlari mencari keberadaannya, namun ia muncul di sudut jalan dan mengarahkanku ke sana dengan senyum sendunya.
Apa yang ingin ia tunjukkan sebenarnya??
Tanpa terasa, aku sudah berjalan terlalu jauh. Aku tak mengenali tempat ini. Dan tiba-tiba saja yeoja itu berhenti di depan sebuah gerbang lalu menatap ke dalam gerbang itu lalu menghilang.
Aku mengejarnya dan menatap arah pandangannya tadi. Dan disana... itu....
Itu rumah yang selalu ada di dalam mimpiku....
TBC

Senin, 16 Mei 2016

Fanfiction : The flower with knife // haehyuk // GS // #chapter1


Author : sakurada hina
Genre : romance
Rated : T-M
Warning...!!! kebanyakan typo dan tak sesuai EYD...
Big NO for plagiarism
Jangan lupa like n comment nya ya...!!!
Gomawo...
Happy reading <3 <3 <3
Eunhyuk POV
Hanya dengan menatap mata itu, seluruh duniaku seolah di penuhi dengan warna bunga mawar.
“ya..! modelnya kenapa malah tersenyum, eoh?? Coba wajahmu lebih tanpa ekspresi, nde??” ujar namja tampan yang ada di depanku dengan kuas dan pallet cat di tangannya.
“habisnya... kau juga senyum-senyum sendiri saem” protesku. Saat ini kami tengah berada di ruang seni. Dan namja ini tengah menjadikanku objek lukisannya
“yang membuatku tersenyum itu karena hyukkie terlalu manis, apa yang harus ku lakukan..?? salahmu sendiri kenapa terlahir menjadi yeoja yang manis”
Deegg
Eehh??? Kenapa tiba-tiba...
“sebagai orang yang suka boneka, aku tidak menemukan gadis yang imej nya lebih menyerupai dibandingkan dengan dirimu..... kau persis sekali dengan boneka... aigoo... neomu yeoppoda” ujar namja ini lagi. Kenapa namja ini selalu saja begini???
Aku tak dapat berkata apa-apa lagi... Tuhan,,, bantu aku...
“saat aku bersama denganmu, yang ku pikirkan adalah menyelesaikan lukisan yang selalu ingin ku buat sejak lama.... dan akan ku beri judul “the living doll” celotehnya. Aku membalikkan tubuhku dan tak menghirukan omongannya
“karena kemampuan melukisku yang masih belum memadai, sampai sekarang pun aku tak bisa menghasilkan sebuah lukisan yang bisa di akui tapi aku punya firasat yang bagus setelah aku terus melukis selama satu tahun ini” dia menjadi menyebalkan jika dalam hal membanggakan diri. Manis katanya??? Kalau sekarang mungkin bisa,,,
“YAA!! Boneka yang sangat cantik...!!! dengarkan aku!!!” lee seonsaengnim menarik kerah bajuku dan membalikkan tubuhku hingga berhadapan dengannya “aku akan menyelesaikan lukisan ini dalam 2 bulan sampai saat aku lulus..... hahahahaha” dia tertawa dengan senangnya. Aish... kesialan bagiku... jadi selama dua bulan aku harus menjadi modelnya setiap jam istirahat...
Tapi... aku menyukainya, lee donghae seonsaengnim...
Aku menyukaimu lee donghae...!! setahun yang lalu... sejak hari itu, aku selalu menyukaimu...
***
keesokan harinya...
“pagi hyukkie... wah... ternyata kau benar-benar memakai baju lolita ke sekolah. karena hobby eonni mu yang nyentrik itu, jadi dirumahmu banyak baju seperti itu ya....” ucap seorang yeoja yang telah lama menjadi sahabatku, ryeowook.
“wokkie pabbo..!! padahal aku sudah bilang padamu agar menungguku di depan gerbang sekolahkan??? Aku juga membawa premier strap giraffe series yang aku bilang padamu itu....
Aku memberikan kalung dengan boneka jerapah berukuran 10 centi kepada ryeowook dan dengan semangatnya ryeowook mengambil kalung boneka itu dan langsung memakainya.
“kyyaaa.... cute..!!!”
“aigoo,,, masa kau sebegitu senangnya dapat boneka jerapah dari hasil menarik undian??” ledekku, namun percuma saja... tak akan mempan jika ia sudah sangat bahagia melihat boneka jerapah itu.
“nde... aku senang sekali. Boneka ini sangat lucu. Jika kau menekan perutnya, maka akan merekam suara mu” ryeowook berceloteh dengan bahagianya
“hmm.... ah!!! Gawat!!!! Lee seonsaengnim melihatku. Mianhae wookkie... aku kabur dulu!!” aku lari begitu melihat lee seonsaengnim berjalan ke arah kami. Aku berlari tanpa melihat kemana arahku berlari dan malah melintasi lapangan bola dimana beberapa namja tengah bermain sepak bola disana.
“HYUKKIE...!!!” teriak ryeowook dan spontan aku melihat ke arah yang di tunjuk ryeowook. Aku memejamkan mataku. Matilah aku,,,!!!
Sebuah bola melayang ke arahku dengan jarak yang lumayan dekat.
Brruukkk
Tuk tuk tuk tuk
Eehh??? Kenapa aku tak merasakan apapun??? Padahal bolanya...
Aku menoleh ke sampingku dan disana lee seonsaengnim tengah memegangi kepalanya.
“seonsaengnim... gwaenchanayo???” aku memegangi bahu lee seonsaengnim,namun tiba-tiba saja tubuhnya ambruk menimpaku
“andwae...!!! saem... sadarlah...!!! saemm...!!!” aku berteriak frustasi melihat keadaan lee seonsaengnim yang seperti akan pingsan
“jangan berteriak hyukkie... kau menyakiti telingaku”
“eoh... ehh... mianhae” aku membantu lee seonsaengnim berdiri. Wajah lee seonsaengnim jika dilihat dari jarak sedekat ini, ternyata.... ternyata mengejutkan... wajahnya tampan. Tidak ada hal lain yang terlihat seindah dia.
Aku merasakan wajahku memanas. Astaga... wajahku pasti terlihat sangat merah sekarang.
“hyukkie... wajahmu kenapa seperti monyet yang baru saja kena tembak?? Apa kakimu terasa sakit??” ia menahan bahuku agar aku tak ambruk juga. Kakiku gemetaran
“n-nde..”
“tidak mungkin. Kau pasti syok. Kalau begitu gawat juga. Kau pasti kaget ya karena ada bola yang tiba-tiba melayang ke arahmu. Sini, ku gendong ke ruang kesehatan kalau kau tidak bisa jalan” lee seonsaengnim menggendongku ala bridal style. Aigoo.... aku sangat malu.
“ahh” lee seonsaengnim melepas jasnya dan memakaikannya padaku
“aku pinjamkan jasku, kalau guru lain melihat bajumu seperti itu, kau bisa dimarahi” ucapnya lagi. Aku baru sadar, aigoo... aku masih memakai baju lolita rancangan heechul eonni
“seonsaengnim-“ itu suara ryeowook
“tenang saja. Aku akan bertanggung jawab mengurus temanmu yang berharga ini” lalu ia mulai berjalan dengan menggendongku menuju ke ruang kesehatan.
“ngomong-ngomong apa kau punya hobby berpakaian seperti lolita?? Kau  benar-benar seperti boneka sungguhan memakai pakaian itu...” aku bisa merasakan detak jantungnya ketika dia memelukku
“i... ini sebenarnya adalah hobby kakak perempuanku... hmm... memangnya kau tak marah, saem? Padahal aku sudah melanggar peraturan sekolah” apa kau merasakan detak jantungku juga saem??
“aahh.... seharusnya aku marahi sih, tapi... aku ingin kau melakukan sesuatu untukku. Jadi mau bagaimana lagi” ucapnya dengan tersenyum
Suara itu... memberitahuku bahwa cinta telah datang padaku...
***
TBC

Fanfiction : Shining from the darkness || yewook || GS || ‪#‎chapter11



Rated : T
Genre : horror, romance, mystery
Typo bertebaran dan tak sesuai EYD...
Jangan lupa like & comment nya ya!!!!
Happy reading...!!!
<3 <3 <3
Sebelumnya...
“listen... jangan mendekati yesung seperti parasit. Karna yang akan menjadi kekasih yesung hanya aku, tiffany hwang. dan jika kau masih menempel padanya, akan ku pastikan wajah sok imut mu menjadi seperti hantu yang sering kau jumpai. understand!!!” ancam tiffany padaku sambil melipat tangannya. Aish...
“yaa!!!” teriak sebuah suara melengking yang sangat ku hafal dan spontan aku menoleh ke belakangku
“aahh... ternyata monyet pembantu telah datang. Ayo kita pergi, sebelum kita dikutuk olehnya” sindir hyoyeon, dan mereka pun berlalu pergi
“aish... yyaa!!!” teriak eunhyuk ketika sudah sampai di sampingku. Lalu eunhyuk membantuku berdiri.
“kau... baru sebentar saja ku tinggal kau malah begini. kenapa kau selalu diam setiap kali mereka membully mu, eoh??” marah eunhyuk. Pasalnya baru beberapa menit yang lalu eunhyuk berlari meninggalkanku dan ransel miliknya,berlari ke arah toilet.
“aku hanya tak ingin mencari keributan” ujarku sambil menunduk
“aish.... jinjja” eunhyuk berkacak pinggang dengan kesalnya
“mobilnya sudah datang. Kalian kenapa?” donghae tiba-tiba saja telah berada di dekat kami
“a-aniyo... kajja kita pergi” aku menarik eunhyuk dan memberi isyarat padanya untuk tak menceritakan apapun pada donghae. Dan dengan pasrahnya eunhyuk mengikuti ku sembari mendesah kesal.
***
Aku memilih duduk sendirian di belakang donghae dan eunhyuk, tapi aku merasakan hal yang ganjil. Rasanya ada yang kurang, tapi siapa ya??
yesung...
Kemana dia?? Seharian ini aku tak melihat keberadaannya. Apa dia tak ikut pergi juga ya??
***
di perjalanan aku selalu terganggu. Nyaris saja aku selalu tertidur namun beberapa dari mereka selalu menampakkan dirinya. Jujur saja, ini pertama kalinya aku keluar kota tanpa di dampingi orang tua ku. Dan biasanya appa dan eomma akan menyuruhku membawa penutup mata dan menyuruhku untuk tidur.
Aku teringat saat pertama kali aku sadar dari koma. Aku koma selama 2 tahun setelah menjalani operasi cangkok jantung. Kata eomma dan appa, semenjak lahir aku di vonis memiliki kelainan jantung. Dan untunglah ada seseorang yang baik hati memberikan jantungnya padaku. Aku selalu berharap dapat menemukan makamnya. tapi kata appa dan eomma, mayatnya dibawa kabur oleh orang lain. Hingga acara pemakaman orang itu tak jadi di laksanakan. Siapapun kau, aku sangat berterimakasih padamu. Kau telah memberikan kehidupan padaku. Namun, sesuatu terjadi ketika aku sadar dari koma. Saat itu yang berada di ruangan itu adalah seorang perawat, namun yang aku lihat ada banyak sekali mereka disana. Wajah mereka sangat mengerikan, aku ketakutan dan berteriak. Namun semakin aku berteriak dan ketakutan, saat itu pula mereka mengikutiku dan mulai menghantuiku.
Para dokter berfikir bahwa aku mengalami gangguan saraf pada otak karena terlalu lama koma. selama setahun lebih aku di bawa ke berbagai macam tempat pengobatan, dokter, psikiater, dan bahkan aku melakukan terapy. Tapi tak ada perubahan. Aku tetap melihat mereka. Namun suatu saat, aku di bawa ke seorang shaman yang terkenal di sana. Awalnya eomma dan appa tak percaya dengan hal yang berbau magic, tapi karena usulan dari para tetangga, akhirnya aku di bawa ke sana. Disana juga aku melihat beberapa dari mereka menatap tajam ke arahku dengan wajah yang mengerikan.
Shaman itu berkata bahwa aku memiliki kelebihan, aku dapat melihat sesuatu yang bahkan ia sendiripun tak bisa lihat. Namun ia dapat merasakan kehadiran mereka, para makhluk gaib.
Semenjak saat itu, aku tak pernah diizinkan untuk pergi ataupun melakukan perjalanan jauh, kecuali untuk bersekolah.
***
tanpa terasa kami telah sampai ke tempat tujuan. Donghae dengan senangnya berteriak dan membangunkan yang lain.
“kajja... kita keluar... waa,.... akhirnya aku bisa bertemu dengan eomma” ucap donghae dengan senangnya.
Selama bersekolah, donghae tinggal bersama paman dan bibinya, sehingga ia jauh dari orang tuanya.
“kita kesini bukan untuk kerumah mu hae, tapi kita study tour. Aish...” eunhyuk menjitak kepala donghae dan donghae meringis kesakitan karenanya.
Kami pun keluar dari bus masuk ke dalam asrama. Para guru mengarahkan kami untuk menempati kamar. Untunglah aku mendapatkan kamar yang sama dengan eunhyuk. Beberapa teman yang mendapat sekamar denganku mengeluh dan menjauhiku, seolah-olah aku sangat menakutkan.
***
Setelah selesai membersihkan diri, kami kembali berkumpul untuk mengunjungi Sappire Blue High School, sekolah yang terkenal sangat disiplin dan menjadi sekolah terfavorit di korea.
***
kami melintasi koridor sekolah dan benar saja. Para siswa dan siswi disana tampak tak terganggu dengan kehadiran kami. Mereka malah asik belajar dan tak menghiraukan siapapun yang berjalan di koridor itu.
Saat kami melintasi sebuah kelas, aku merasakan perasaan yang aneh dengan kelas yang berikutnya, apa hanya perasaanku saja lah??
“ini adalah ruang kelas 2-1... para siswa dan siswinya tengah di ruang olahraga.  Itu sebabnya kelas ini kosong,” ujar guru yang menjadi pendamping kami. Aku melihat ke dalam kelas tapi,,,,
Deeeeggggggg
Yeoja itu lagi.... yeoja yang sama saat yesung pertamakali masuk sekolah. Yeoja itu menatapku dengan tajam. Aku mengalihkan pandanganku agar tak bertatapan dengannya lagi.
“s-saem... apakah bangku di sana memang kosong?” tanyaku  pada guru pendamping itu. Pasalnya di meja itu tak ada tas siswa ataupun siswi yang tertinggal, bahkan tak ada buku. Tak sama dengan meja-meja yang lainnya yang di atas mejanya terdapat tas dan buku pelajaran.
Ekspresi guru pendamping itu sangat aneh, guru itu menaikkan  kacamatanya dengan jari telunjuk
“sebenarnya bangku itu memang sengaja di kosongkan setiap tahunnya” ujar guru itu dengan seriusnya
“MWO?? /  NDE?? / WAEYO?” seluruh teman kelasku bertanya-tanya dengan penasaran
“itu karean, dulu pernah ada siswi terpintar di sekolah ini yang menjadi kebanggan sekolah, siswi itu meninggal dan untuk mengenang jasanya karena telah mengharumkan nama sekolah ini, bangku itu di biarkan kosong selama-lamanya” ujar sang guru lalu kembali berjalan ke depan. Siswa-siswi yang lain melirikku dan berjalan sambil menjauhiku. eunhyuk menatapku dengan heran sementara itu, donghae menghela nafas.
Aku kembali menatap yeoja yang terduduk disana dan lama-kelamaan yeoja itu menatapku dengan ekspresi sedih. Ia seperti tengah menahan rasa sakit yang mendalam, dan aku seakan bisa merasakannya... dadaku... dadaku terasa sakit...
“wookkie...!!!” eunhyuk berteriak dengan paniknya
Aku terduduk sambil memegangi dadaku yang terasa sakit. Eunhyuk dan donghae telah berada di sampingku. Aku menatap yeoja itu dan yeoja itu masih menatapku dengan raut wajahnya yang terlihat sangat sedih dari pada tadi... tiba-tiba saja semuanya menjadi gelap....
TBC