Jumat, 10 Juni 2016

Fanfiction : The flower with knife // haehyuk // GS // #chapter2

Genre : romance
Rated : T-M
Warning...!!! kebanyakan typo dan tak sesuai EYD...
Big NO for plagiarism
Jangan lupa like n comment nya ya...!!!
Gomawo...
Happy reading <3 <3 <3
Sebelumnya.....
“aku pinjamkan jasku, kalau guru lain melihat bajumu seperti itu, kau bisa dimarahi” ucapnya lagi. Aku baru sadar, aigoo... aku masih memakai baju lolita rancangan heechul eonni
“seonsaengnim-“ itu suara ryeowook
“tenang saja. Aku akan bertanggung jawab mengurus temanmu yang berharga ini” lalu ia mulai berjalan dengan menggendongku menuju ke ruang kesehatan.
“ngomong-ngomong apa kau punya hobby berpakaian seperti lolita?? Kau  benar-benar seperti boneka sungguhan memakai pakaian itu...” aku bisa merasakan detak jantungnya ketika dia memelukku
“i... ini sebenarnya adalah hobby kakak perempuanku... hmm... memangnya kau tak marah, saem? Padahal aku sudah melanggar peraturan sekolah” apa kau merasakan detak jantungku juga saem??
“aahh.... seharusnya aku marahi sih, tapi... aku ingin kau melakukan sesuatu untukku. Jadi mau bagaimana lagi” ucapnya dengan tersenyum
Suara itu... memberitahuku bahwa cinta telah datang padaku...
***
TRAAAKKK
“sebentar lagi.. kita sudahan dulu ya... habis perasaanku bilang kalau hari ini bukan hari keberuntunganku...” donghae seonsaengnim meletakkan kuas dan pallete nya di atas meja
“apa saem sedang mengingat-ingat kejadian yang dulu??” diruangan seni ini hanya ada aku dan donghae seonsaengnim. Dan saat ini ia tengah melukisku...
“haah... dulu saat tidak ada kegiatan klub, aku selalu berusaha fokus mengerjakan tugas-tugasku...” ia mulai bercerita tentang masalalunya
“eum... saem... aku selalu ingin bertanya tentang sepatu lima jari yang saem pakai itu” ujarku sambil menunjuk ke arah sepatu yang menurutku sangat aneh
“mwo??? Apa kau bilang?? Ini sepatu pipe fingers yang sedang ngetrend di eropa!!” donghae seonsaengnim mengibaskan rambutnya yang terlihat agak berantakan. Dia... begitu memukau
Aku mengalihakan pandanganku dari wajah donghae seonsaengnim ketika kedapatan tengah menatapnya dengan intens
“lu... lukisan saem indah sekali” ungkapku dengan maksud yang lain menurutku
“saem,,,, apa yang akan saem lakukan kalau lukisannya sudah selesai??” tanyaku sambil menatap lukisan wajahku yang belum selesai ia buat
“nde... tentang itu, mungkin aku harus ikut pameran seni manusia”
“eh??? pameran seni manusia??” aku tak tau acara apa itu... apa disana menjual manusia sebagai patung atau...???
“itu pameran untuk umum. Yang menfokuskan pada lukisan bertema ‘manusia’...” jelasnya singkat
“aaahhhh... aku kira kau akan menjual manusia atau semacamnya” ucapku dengan menampilkan senyuman khasku
“kalau karyaku diakui oleh para ahli seni, mungkin aku akan berhenti jadi guru.... hahahaha” aahhh??? Jadi begitu???
Ia berjalan ke arah lemari yang dipenuhi dengan beberapa karya pahatan dan ukiran siswa, dan aku mengikutinya.
“meskipun saem mengatakan itu seperti bercanda , tapi itu adalaah impian saem yang sesungguhnya kan??? Karena itu hari ini ayo lukislah aku sebentar lagi” ujarku dengan penuh keyakinan
“aku inginmemanfaatkan waktuku sebaik—baik mungkin untukmu, saem. Karena nanti aku sudah harus mempersiapkan diri untuk ujian masuk universitas, aku tidak bisa jadi model saem lagi... aku ingin mendukung impian saem, seandainya aku sudah luluspun aku ingin tetap jadi modelnya lee donghae seonsaengnim. Aku pasti akan mendapatkan rekomendasi untuk masuk universitas.  Jadi tidak perlu sungkan” ungkapku sepenuh hati.
Bruukk
Tiba-tiba saja ia berhenti tanpa aba-aba dan aku tak sengaja menabrak punggungnya.
“heeee... melegakan” donghae saensaengnim merebahkan tubuhnya kearahku dan aku harus menompang berat badannya dengan menahan punggungnya.  Benar-benar kebiasaan yang buruk.
“aigoo... saem... ini berat. Malah aku yang tak lega” aku agak kesal padanya. Selalu seenaknya saja merebahkan dirinya
“kau baik sekali ya, hyukkie... tapi aku tidak bermaksud menahanmu disini sampai kau lulus nanti. Kau mau menemani dan memahami keegoisanku selama seyahun ini saja, aku sudah bersyukur. Gomawoyo hyukkie...” ia menegakkan kembali tubuhnya dan berjalan ke arah yang lain.
“egois apanya...” gumamku
“nah,,, diluar sudah mulai gelap. Aku antar sampai stasiun ya....”
“eehhh... saem mau mengantarku??”
“nde... setelah ganti baju, kunci pintunya” ia berjalan keluar dan meninggalkanku
Aku menatap punggungnya ketika ia keluar dari ruangan ini.
Hey, lee donghae... aku serius dengan perkataanku tadi. Asalkan aku bisa terus bersamamu, aku akan bertahan dengan keegoisanmu itu...
“aku akan menunggumu diluar, palli...!!!” teriaknya dari luar. Aku mendesah lalu menatap lukisan tadi.
Karena aku masih berstatus sebagai muridnya, aku tahu bahwa berapa kalipun aku bilang aku suka padanya, dia tak akan menghiraukanku...
***

“saem... apa kau tak kedinginan??” aku dan lee donghae seonsaengnim berjalan di kawasan yang hampir dekat dari rumah
“nde... dingin sekali”
“haachhhiiihh” dan apa yang aku takutkan malah terjadi. Aku paling tak bisa jika berada di cuaca yang dingin
“ja...  jangan lihat” aku jadi malu sendiri... aigoo... kenapa aku bodoh sekali
“yaahhh... apa boleh buat” ujarnya dan dengan tiba-tiba ia menarik  tanganku dan mendekatkan tubuhnya padaku lalu memakaikan syalnya padaku. Ini.... ini...
“kau jadi seperti olaf” ujarnya sambil tertawa. Lalu berjalan mendahuluiku.
Saat aku lulus nanti, hal pertama yang akankukatakan adalah.... aku ingin senyumnya itu  hanya untukku  seorang.
“gomawo saem.... hmmm.... nanti jika tak sedang dilukis,mungkin lebih bagus kalau rambutku diikat ya...???”
“yahh...boleh juga”
Aku akan memberitahu perasaan sukaku ini... agar dia bisa melihatku sebagai seorang wanita...”
TBC

Tidak ada komentar: