Sabtu, 11 Juni 2016

Fanfiction : Shining from the darkness || yewook || GS || ‪#‎chapter14

Rated : T
Genre : horror, romance, mystery
Typo bertebaran dan tak sesuai EYD...
Jangan lupa like & comment nya ya!!!!
Happy reading...!!!
<3 <3 <3
Sebelumnya...
Suara langkah namja itu... aku mencoba berdiri dan berlari keluar dari halaman rumah itu. Aku menahan kakiku yang sakit karena terkilir saat jatuh sambil membawa kotak tadi. Aku terus berlari tanpa arah... yang ku fikirkan hanyalah pergi sejauh mungkin agar tak ketahuan oleh namja itu. aku melihat sebuah mobil terparkir dan tanpa berfikir panjang, aku sembunyi di balik mobil itu.‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬‬
Suara langkah namja itu terdengar olehku dan tiba-tiba saja ia menggerutu kesal, lalu berjalan ke arah lain. Aku menghela nafas lega. Untunglah ia tak melihatku... dengan hati-hati aku mengendap-endap berjalan mengitari belakang mobil agar tak ketahuan. Aku mengintip ke arah namja itu pergi. Hah... aman. Sepertinya dia telah pergi...
“sepertinya dia telah jauh pergi” ucap sebuah suara namja yang ada tepat di sebelahku.
Eeehhh?????
Aku menoleh ke arah sampingku dan benar saja. Namja tadi berada di sampingku. Dan dengan jelas aku melihat wajahnya yang tadi tertutup topi
“k-kau...” aku tak dapat berkata-kata lagi. Wajahku pasti sudah pucat pasi. Aku menggenggam erat kotak tadi dengan tangan ku yang bergetar ketakutan.
“annyeong wookkie-ya...” namja itu tersenyum dengan seringaian mengerikan
“yesung-ah....”
Yesung memdekap mulutku dengan tangannya dan berusaha memelukku dengan tangan yang sebelahnya.
***
Tiba-tiba ia menarikku hingga ke semak belukar dengan masih tetap memelukku di sana. Aku membulatkan bola mataku dan mengerang berusaha melawannya.
“Ssstttttt” ia menempelkan jari telunjuk tangan kanannya berusaha memberiku kode untuk diam. Dan tak beberapa detik kemudian aku mendengar suara sebuah mobil berhenti.
Yesung mengintip dari selah- selah semak untuk melihat sang pengendara mobil.
Teek
Bbbrrraaaaakkk
Sang pengendara sepertinya baru saja keluar dari mobilnya dan menjauh dari lokasi kami berdiri.
“akhirnya dia datang juga” seringai yesung penuh kemenangan.
Dia? Dia siapa?
Aku menepuk lengan tangannya. Lalu ia menoleh dan melepaskan kungkungannya terhadapku.
“neo... michiseo??? Kau bisa membunuhku, pabbo” umpatku kesal
“Aku bisa apa. Dari pada nanti kita ketahuan”
“dan mengorbankanku sebagai yang mati???”
Buukkk
Buuukk
Buukkk
Buukkk
“Kau saja yang mati sana” aku memukul dimanapun melampiaskan kekesalanku
“yak .. yak... aish... appo...!”
“kau mengagetkanku bodoh.... aku kira aku akan mati disini.... dasar bodoh... dan kau tak menampakkan wajahmu beberapa hari ini. Kemana saja kau, eoh??? pabbo namja. Mati saja kau”
“yak...” yesung menggenggam kedua lenganku dengan kedua tangannya untuk menghentikan gerakanku.
“jangan memukulku lagi. Itu sakit... kenapa kau tega sekali padaku”
“karna kau pantas mendapatkannya” aku menatapnya sinis
“Kau... kau merindukanku kah???”
Eehh???
Aku menolehkan wajahku ke arah lain untuk menyembunyikan rasa malu ku.
“k-kau jangan berbicara sembarangan” aku memukul dada bidangnya dan tanganku pun akhirnya terlepas dari cengkramannya. Aku meraih kotak yang tadi dan kembali mendekap kotak itu.
“jinjja??? Jeongmal???”
Aish..  kenapa makhluk satu ini selalu saja membuatku seperti ini???
“kau tak ingin menjelaskan sesuatu padaku?” ujarku mengalihkan perhatian
“Penjelasannya nanti saja... ada hal penting yang harus aku selidiki. Kajja” dan lagi-lagi yesung menarikku sesuka hatinya.
Kami melewati jalan yang berbeda untuk sampai ke rumah itu lagi. Yesung mengajakku memutari rumah itu dan lewat dari dinding belakang.
“jadi... maksudmu kita harus memanjat dinding itu??” tanyaku
“Ya... kita harus melakukannya agar masalah ini selesai”
“masalah apa???”
“pokoknya masalah... nanti kau juga tau... kajja... aku akan membantumu memanjat. Nanti di balik ini akan ada tangga. Aku sudah mengatur semuanya”
Dia... kenapa??? Apa masalahnya juga berhubungan dengan yeoja itu???
Aku menuruti perintah yesung untuk memanjat ke atas dnding itu. Dan benar saja... dibaliknya sebuah tangga kayu telah siap menunggu kami. Aku turun secara perlahan agar tak menimbulkan suara berisik yang dalat memancing siaga siapapun yang ada di dalam sana.
Yesung pun juga sama .. ia turun secara perlahan. Kami berdua mengendap-endap masuk melalui pintu belakang yang tak terkunci. Tenyata yesung sangat ahli dalam menyusun strategi.
Dari ruang dapur... kami menaiki tangga yang berbeda dari tanga yang tadi ku lewati dan yang ada di dalam mimpiku. Sekali lagi... yesung seakan telah mempersiapkan semuanya.
Kami sampai di sebuah kamar dengan warna putih yang telah kusam dan di penuhi dengan sarang laba-laba dan debu.
Yesung maju perlahan dan bersembunyi di bawah sebuah pintu dengan kaca yang kotor.aku mengikutinya dengan berjongkok dan kami mengintip dari balik pintu itu. Dan disana....
Disana... terlihat seorang namja dengan stelan jas mahalnya. Jas itu... aku seperti mengenal siulet tubuh dan punggung namja itu. Tapi...
“hikz... hikz....”
Terlihat namja itu tengah tertidur di kasur yang kotor itu sambil memeluk sebuah foto dan menangis. Aku bisa mendengar isak tangisnya yang memilukan.
Tak beberapa lama kemudian... sosok yeoja itu terlihat dan mendekati namja itu dan ikut memeluknya dalam tidur. Apa namja itu kekasihnya?? Suaminya??? Atau....
Namja itu berdiri lalu merapikan penampilannya. Tak menghiraukan sosok yeoja itu yang tak bisa ia lihat sama sekali. Dan lalu... ia berbalik dan menampilkan sosok asli dari namja itu.
Eehhh???
Deegggg
Dia....
Aku menoleh pada yesung. Tapi ia malah menyeringai lalu menganggukkan kepalanya seakan membenarkan apa yang ada di fikiranku.
Hankyung oppa????
Apa hubungan hankyung oppa dan yeoja itu???
Bukankah hankyung oppa sudah memiliki istri???
TBC

Tidak ada komentar: