Minggu, 14 Februari 2016

BEAUTIFUL WORLD ( KANGTEUK) CHAPTER 1

Genre : romance, hurt
Rated : T
Warning : typo bertebaran dimana-mana. Jangan menyalahkan mata reader!!!
mohon tinggalkan comment & like agar kami tetap semangat melanjutkan ff... Gomawo!!!
Happy reading!!
***
"berhati-hatilah. Besok putra ketigamu akan luka parah karena sehari-hari tingkah laku putramu itu buruk. Jadi dia pantas mendapatkannya" ucap seorang namja yang di temui oleh seorang ahjumma yang tanpa sengaja bertemu ketika sang ahjumma jalan di hutan.
KYAAAAAAAA!!!!
Suaranya terdengar hingga ke desa.
"wah... Lagi-lagi terdengar teriakan dari dalam hutan. Sudah berapa orang ya bulan ini... Korban dari 'iblis pembawa ramalan buruk' itu" ucap seorang yeoja yang tengah tergesa-gesa berjalan pulang kerumah bersama teman-temannya.
"iblis yang tinggal di hutan itu benar-benar meresahkan ya" ucap yeoja bertubuh mungil bernama ryeowook
"nde. Padahal kita harus pergi ke hutan itu untuk mengambil bahan makanan yang tidak ada di sini" ucap yeoja satunya lagi yang bertubuh tinggi ramping dan cantik bernama heechul
"tapi ramalan buruknya pada warga desa yang ia temui selalu tepat" ucap yeoja bertubuh kecil dengan raut wajah yang imut, Sungmin.
***
Kangin POV
Aku yang sejak lahir sudah tinggal di hutan ini tidak tau siapa sebenarnya diriku. Aku tidak tau aku ini apa?! Aku mampu melihat masa depan, aku juga punya bola mata yang aneh. Meskipun ratusan bahkan ribuan pertanyaan aku ajukan, tetap saja hasilnya selalu "tidak tahu"
Aku sendiripun akhirnya berpikir kalau aku ini memang "iblis monster".
Suatimu saat jika tekhnologi manusia sudah semakin maju, aku bertekad ingin membuat klon- ku sendiri. Yah.. Mekipun mungkin mereka tidak akan berbaik hati kepadaku yang berbeda dengan mereka. Orang-orang bersikap dingin pada makhluk yang berbeda dengan mereka. Karena 'beda' makanya timbul rasa takut. Akupun mengerti kalau itu hanyalah insting mereka untuk bertahan hidup. Tapi, kalau mereka takut itu hanya akan membuatku semakin kesepian.
***
"ahh... Lagi-lagi aku terlanjur melakukannya" kangin memeluk boneka yang tadi ia jahit sendiri sambil berguling di rerumputan.
"padahal aku hanya ingin seorang sahabat. Tapi aku malah mengatakan ramalan buruk lagi pada para manusia itu!" kangin menjambak rambutnnya sendiri
"habisnya hanya bicara denganku saja mereka ketakutan. Aku jadi ingin membalas perbuatan mereka! Kalau aku terus begini. Orang-orang desa akan mengatakan 'si pembawa ramalan buruk' padaku.Argh!" kangin kembali mengerang marah pada kebodohannya sendiri. Lalu ia mengangkat boneka beruang yang ia jahit sambil berputar-putar
"lebih baik aku menjahit boneka sendirian saja!! Buat apa teman manusia!! Hari ini pun aku bisa membuat teman buat diriku sendiri!!" kangin mengayun-ayunkan bonekanya
Jleebb
"AH!" boneka yang ia pegang terlepas dan mata boneka itu tertancap di batang pohon yang runcing. 'kalau saja warna mata ku ini sama hitamnya dengan yang lain. Mungkin saja akan ada sesuatu yang berubah' batinnya
'rambut... Yang merah bagai terbakar seperti ini...'
Seorang yeoja datang menghampiri kangin. Yeoja bertubuh langsing dengan rambut ikal tergerai panjang. Yeoja yang mempesona. Seketika wajah kangin memerah.
'matanya warna abu-abu jernih... Alangkah cantiknya yeoja ini.... Bagaikan malaikat' batin kangin.
"chogiyo. Bisa tolong beritahu arah jalan ke desa jeoji?!" ucap yeoja tersebut dengan senyum menawan.
Tiba-tiba saja air mata kangin berlinang 'ternyata ada orang yang mau malihatku dengan tatapan yang lembut seperti ini'
"waeyo?? Apa ada yang sakit?? Yang mana??" ucap yeoja itu sambil mendekati kangin.
"oh.. Ottokhae? Aku baru saja pindah kesini hari ini. Aku tidak tahu dimana dokternya. Ah matta... Aku bawa sapu tangan. Coba kau lap dulu air matamu" ucap yeoja itu sambil memberikan sapu tangan miliknya. Namun...
Greebb
"kyaa!!" yeoja itu berteriak karena kangin meraih tangannya dan menaruh tangan yeoja itu di pipinya.
"aniya... Tidak ada yang sakit. Hanya saja kau tidak takut padaku. Dan malah tersenyum padaku. Aku senang sekali" lirih kangin
"jadi orang lain takut padamu?" tanya yeoja itu
"nde... Habisnya... Bola mataku warnanya merah. Telinga ku juga runcing" adu kangin
"mwo??? Mata dan rambutku juga berwarna seperti itu. Tapi aki sama sekali tidak peduli. Berbeda dengan orang lain tidak perlu malu. Karena ini ciri khas masing-masing orang. Kalau ada yang kau katakan pada orang itu, ya katakan saja" yeoja itu menasehati
"aku sih tidak takut padamu. Malahan aku senang bisa bertemu namja yang tampan di dalam hutan seperti ini. Hihihi" tawa yeoja itu
Lalu yeoja itu mendekatkan mulutnya ke telinga kangin.
"dan lagi aku ......"
"m-mwo??" kaget kangin mendengar pengakuan yeoja itu. Lalu dengan segera kangin memeluk yeoja itu hingga membuat mereka terjatuh di rerumputan.
Bruk
"KYAAA!!"
'rasanya aku bisa menjadi temanmu' ucapan yeoja itu terngiang-ngiang di kepala kangin.
"tu-tunggu. Aku ini 'si iblis monster'. Dengan mataku ini aku bisa melihat masa depan manusia, menakutkan,nde?? Memangnya kau masih mau berteman??" tanya kangin sambil masih menindih tubuh yeoja itu.
"iblis keren. Namaku park jungsoo. Kau cukup memanggilku leeteuk. Baru pertama kali aku punya teman seperti kau" leeteuk tersenyum manis dan membuat kangin terharu lagi.
"aku sangat menyukaimu teukkie~" ujar kangin sembari memeluk tubuh langsing leeteuk.
***
Keesokan harinya...
"yaa!!!" teriak leeteuk saat melihat kangin tengah mondar-mandir sendirian
"gomawo atas yang kemarin, mau main denganku?".ucap leeteuk sambil melewati semak yang menghalanginya.
Sejak saat itu leeteuk kerap datang menemui kangin. Mereka pun diam-diam bertemu. Karena kalau sampai ketahuan orang-orang desa bisa gawat, kalau kangin mengatakan itu, wajah leeteuk tampak sedih. Tapi apa boleh buat. Kangin tidak peduli pada manusia lain selain leeteuk. Jadi apapun yang orang lain katakan termasuk 'si pembawa ramalan buruk' tidak kangin perdulikan lagi.
Dunia kangin di penuhi oleh leeteuk seorang. Untungnya orang-orang desa punya selera humor yang bagus. Jadi mereka tidak peduli pada perubahan sikap kangin.
***
"Kangin-ah... Tanganmu benar-benar terampil ya" kagum leeteuk sambil memeluk lengan kangin yang tengah menjahit boneka.
"lain kali aku akan buatkan boneka teukkie" janji kangin
"jinjja??"
"hm..." gumam kangin sambil tersenyum
***
"memangnya kau tak takut tinggal disini??" tanya leeteuk sambil melihat kiri kanan
"aku tak takut. Gagak-gagak itu adalah temanku" jawab kangin
"selain itu... Sekarang kan ada teukkie di sampingku. Jadi aku tak kesepian lagi" kangin kembali menampilkan senyuman khas nya. Senyumam yang bahkan tak pernah ia perlihatkan kepada manusia lainnya. Kecuali... Leeteuk.
"kenapa kau mengatakan hal itu dengan wajah serius?? Katakan kalau kau akan bersama denganku selamanya..." pinta leeteuk
"eh...?! Baiklah"
***
Kangin POV
Waktu itu aku benar-benar bodoh. Aku begitu terlena dengan banyak kebahagiaan yang aku rasakan. Sehingga aku tidak punya firasat untuk mengkhawatirkan keadaanmu yang sebenarnya
***
 _TBC_

Tidak ada komentar: