Minggu, 14 Februari 2016

will always be a fans / yewook / gs / ‪#‎chapter3‬


Genre : romance comedy
Rated : T (mungkin)
Warning: kebanyakan typo dan tidak sesuai EYD... Harap maklum... Hehehe
Jangan lupa like & comment nya ya!!! Supaya gege tetap lanjutkan ff nya!!
Gamsahae...
Happy Reading!!!
***
Sebelumnya...
Aku melipat tanganku di dada seperti gayanya dan yesung juga meniru gayaku.
"jadi... Bisa jelaskan??" aku melirik yesung yang juga mengangguk dan menatap tajam ke arah kibum eonni.
"aku..." kibum eonni menundukkan kepalanya lalu menggigit bibirnya
"aku dilamar oleh siwon" ucap kibum eonni
1
2
3
"MWO???"
***
Kibum eonni meremas ujung bajunya bingung. Baru kali ini aku melihat ekapresi ketakutannya.
"kyaaaaa!!!!" teriakku kegirangan sambil memeluk yesung dan yesung pun ikut melompat-lompat karena saking senangnya.
"yaa!!! Kenapa kalian senang sekali,eoh??" kibum eonni berdiri dari duduknya.
"baru kali ini aku lihat kau jatuh cinta" goda yesung dan...
Blush
Wajah kibum eonni merona
"hahaha... Baru semalam dia memintamu menjadi kekasih dan pagi ini dia langsung melamarmu... Waaa... Daebaaakk!!" seruku kegirangan
"mwo?? Jadi semalam dia menyatakan cinta?? Waa... Noona, kau sangat beruntung. Sepertinya siwon memang serius padamu" ucap yesung penuh penekanan.
"tapi... Aku tak bisa menerimanya" kibum eonni kembali memasang wajah masam
"waeyo?? Bukankah dia sangat serius denganmu? Noona-ya... Ingatlah... Umur mu sudah 29 tahun. Dan kau belum juga menikah. Ddangkomang saja sudah memiliki anak"
Sindir yesung. Kalau soal menyindir dan memojokkan orang memang kau ahlinya jongwoon-ah!!!
"yaa!!! Kenapa Kau menyamakanku dengan kura-kura lamban mu eoh??" kibum eonni menjitak kepala yesung karna saking kesalnya
"kau kejam sekali noona..." aku mengusap kepala yesung yang terkena jitakan kibum eonni
"kalian seperti pasangan kekasih saja" ucap kibum eonni
Degg
Eh?? Kenapa perasaan ku jadi aneh??
"chogiyo... Apa cafee ini sudah buka??" seorang yeoja datang bersama anaknya... Mungkin
"n-nde... Silahkan duduk" kibum eonni mempersilahkan pelanggan tersebut untuk duduk. Sementara itu aku dan yesung langsung bersiap ke dapur.
"kau tak ada jadwal?" tanyaku. Pasalnya yesung juga ikut mengambil celemek warna hitam dan memakainya.
"ani" yesung telah siap dengan peralatan memasaknya.
"satu pasta kerang, satu caramel machiato dan satu jus jeruk" teriak kibum eonni dari luar
"ndee!!" sahut ku dan yesung bersamaan.
Tugas ku adalah membuat makanan dan tugas yesung adalah membuat minuman. Aku bekerja di cafee hanya setengah hari. Karena mulai siang sampai malam ada beberapa mahasiswa yang bekerja part time. Jadi aku bisa istirahat.
***
Pukul 2 siang... Jadwalku telah selesai dan para pegawai part time juga sudah berdatangan.
"eonni.. Aku pulang,nde??" teriakku pada kibum eonni yang ada di meja kasir.
"ndee... Jangan lupa nanti malam kembali kesini!!" teriaknya
"yee!!"
Aku dan yesung pulang bersama. Karna rumah kami bersebelahan.
"jongwoon-ah... Menurutmu kenapa kibum eonni tak mau menerima siwon oppa??" tanyaku agar kami tak berjalan dalam diam. Aku tak suka
"molla... Nan jeongmal mollaseo. Aku kan bukan yeoja"
"ck... Percuma meminta pendapatmu" decakku kesal
"wookie-ah..."
"ng??" gumamku
"bagaimana menurutmu jika aku menjadi artis??" tanyanya pelan
"mwo??"
Yesung hanya menatapku
"aku diminta untuk merilis album oleh sebuah agensi"
"jinjja!!!!??? WAAAA!!! daebak!!!!" aku memeluknya lagi
"apa kau senang??" tanyanya
"tentu saja..!! Aku akan menjadi fans setiamu" ungkapku bahagia. Tentu saja. Sahabatku akan menjadi artis.
"kau akan melupakan hankyung dan menjadi fansku?" aku menganggukkan kepalaku senang
"yakso!" yesung mengarahkan jari kelingkingnya padaku. Dan aku menautkan kelingkingku padanya
"tapi kau juga jangan sampai menjadi sombong dan melupakanku... Ara??!" peringatku. Ia tersenyum dan mengangguk. Itulah janji kami... Mungkin bagi sebagian orang, janji itu hanyalah janji terkonyol yang pernah ada.
Tapi bagiku... Itu adalah janji yang akan aku lakukan seumur hidup.
***
3 tahun kemudian...
"gamsahamnida... Kembali lagi..." ucapku setelah menerima beberapa lembar won dari pelanggan kami. Yaa... Saat ini aku menjadi penjaga sekaligus pemilik cafee maksudku restorant.
Kibum eonni???
Setelah lebih dari 20 kali di menolak lamaran siwon oppa, akhirnya kibum eonni menerimanya. Itupun karena orang tua siwon oppa yang mendatangi rumah kami.
Aku sampai kaget ketika menemukan beberapa mobil hitam yang terparkir di halaman rumah. Dan ketika aku masuk ke dalam rumah, ternyata itu adalah tuan dan nyonya choi. Ia mencoba meyakinkan kibum eonni untuk menerima siwon oppa. Sebenarnya alasan kibum eonni menolak siwon oppa selama ini adalah karena... Yang pertama, Siwon oppa adalah orang kaya. Kibum eonni tak ingin di anggap mengharapkan harta orang lain atau yeoja matre.
Yang kedua, siwon oppa sangat tampan dan banyak yeoja yang mengincarnya. Ehem.. Untuk hal ini sebenarnya kibum eonni sangat pecemburu. Bahkan jika siwon oppa terlalu lama menatap yeoja, dia akan langsung marah lalu meninggalkan siwon oppa begitu saja tanpa mengatakan apapun. Aku kasihan pada siwon oppa.
Dan yang ketiga, siwon oppa adalah namja yang sempurna. Terlalu sempurna hingga kibum eonni takut jika ia bersanding dengan siwon oppa, entah bagaimana tanggapan orang-orang nantinya.
Namun semua prasangka itu lenyap ketika nyonya choi datang dan meminta kibum eonni untuk menerima siwon oppa. Dan perlu di ketahui. Siwon oppa tak mengetahui hal itu hingga sekarang.
Memang benar, jika cinta sudah melekat, apapun halangan pasti akan dilalui.
Aku selalu mengagumi kisah cinta mereka...
"imo... Kenapa cenyum cendiri?" seorang namja kecil datang dan memperhatikanku
"suho-ya!!" aku berlari histeris dan berjongkok serta memeluk suho, anak kibum eonni dan siwon oppa yang baru berumur 2 tahun.
"ahh... Imo sangat merindukanmu. Kemana mommy dan daddy mu??"
Aku mencubit gemas pipinya. Suho menunjuk arah keluar dimana disana ada kibum eonni dan siwon oppa yang tengah beradu argumen. Huft... Selalu saja... Mereka tak akan teringat dengan apapun jika sudah beradu pendapat. Biasanya hanya karena masalah sepele.
"sekarang masalah apa lagi??" monolog ku.
Aku menggendong suho dan membawanya ke salah satu meja yang kosong.
Cafee ini telah kami rehab habis. Menjadi lebih luar dan lebih minimalis. Jika dulu ruang masak tertutup oleh dinding. Sekarang para pelanggan bisa melihat sendiri bagaimana keahlian chef yang kami miliki.
"jja... Ayo duduk disini. Kau mau apa eoh?? Ice cream?? Puding? Cupcake??" ia meletakkan jari telunjuknya di bibir dengan pose berfikir. Itulah ciri khasnya yang membuatku semakin gemas.
"kyaaaa....aku semakin gemas melihatmu... Andai saja aku punya aegya sepertimu, suho-ya" aku kembali mencubit pipi tembamnya.
"kalau begitu ayo kita buat"ucap sebuah suara...
Menatap sebuah sepatu berwarna coklat, lalu celana Levis baju kaos kerah neck-V putih dan jas berwarna hitam serta.. Kacamata hitam... Dia...
"annyeong, wookkie~" -yesung.
-TBC-

Tidak ada komentar: