Minggu, 14 Februari 2016

will always be a fans / yewook / gs / ‪#‎chapter2‬


Genre : romance
Rated : T
Warning!!! Typo anywhere!!! Tidak sesuai EYD!!!
Mohon tinggalkan like & comment nde...
Gamsahamnida...!!!
Happy reading!!
***
sebelumnya.....
Pllaakkk
Sebuah tangan mendarat di pipiku dan membuatku terjatuh...
"....mmm... Aku membencimu gege... Aku membencimu... Mmm..." ia mengigau? Sialan...
"aish... Bahkan di mimpimu pun dia hadir. Kapan aku hadir di mimpi mu?" aku mendengus kesal.
Dengan perasaan kesal aku keluar dari kamarnya dan tak lupa mengambil sebuah permen jeruk yang adadi toples meja nakasnya.
****
Ryeowook pov
Aku terbangun saat jam telah menunjukkan pukul 10 malam.
"ahh!!! Mati aku... Seharusnya aku membantu bummie eonni menutup cafee...!!" aku langsung berlari dan menuruni tangga hendak keluar. Namun saat aku telah membuka pintu. Aku melihat sebuah audy keluaran terbaru tengah terparkir di halaman. Dan di sampingnya, kibum eonni tengah bersama... Choi siwon???
Bukankah itu choi siwon?? CEO hyundai?? Namja yang paling diminati yeoja sedunia??
Aku pun mengintip dari celah pintu dan mendengarkan percakapan mereka.
"aku mohon... Pergilah..." ucap kibum eonni
"dengan syarat kau ingin menjadi kekasihku" ucap siwon oppa dengan senyum khas nya..
"aku tak mau... Dan silahkan pergi dari sini" tolak kibum eonni dengan dinginnya
"aku tak akan pergi"
"terserah kau saja" kibum eonni meninggalkan. Siwon oppa dan hendak menuju kerumah.
Gawat...!!
Aku segera menutup pintu dan duduk di sofa lalu menghidupkan tv.
Ceklek
"eoh?? Kau sudah pulang??" aku tak tau harus berucap apa lagi
"jangan pura-pura bodoh. Aku tau kau menguping pembicaraanku tadi" kibum eonni menatapku tajam
"eh... Itu... Anu..." ketahuan??
"dan kau tak membantuku menutup cafee" ia melipat tangannya ke dada
"mianhae eonni... Aku... Tadi aku ketiduran" aku menyesal
"lain kali jangan begitu..." kibum eonni menaiki tangga dengan pelan. Ia pasti kelelahan...
Dasar... Ryeowook pabo!!
Lebih baik aku membuatkan coklat panas kesukaannya.
Aku segera ke dapur untuk membuatkan segelas coklat panas. Setelah itu, aku langsung masuk ke kamarnya tanpa menggedor pintu.
"eonni-ya..." panggilku
"hm??" kibum eonni tengah memasukkan sebagian uang ke dalam celengan. Lalu memisahkan sebagian lagi untuk dimasukkan kedalam buku tabungan.
"igo..." aku meletakkan coklat panas itu di meja nakas.
"kau tak bermaksud menyogok ku kan??" ish... Dasar... Kenapa perkataannya itu selalu menyakitkan
"aniyo... Tentu saja tidak. Aku hanya ingin minta maaf soal yang tadi.."
"mm... Sudah lah. Jangan di fikirkan lagi" kibum eonni menyimpan celengan dan buku tabungan itu.
"bisakah besok pagi kau ke pasar?? Eonni akan ke bank dulu untuk menyimpan uang"
"nde. Eum... Eonni-ya.."
"hm?" kibum eonni menutup pintu lemarinya.
"apa kau dan siwon oppa-"
"kami tidak ada hubungan apa-apa. Dan jangan berharap yang macam-macam" potong kibum eonni
"wae?? Bukankah siwon oppa itu baik?? Dia tak memiliki catatan kriminal. Dia kaya dan sangat terkenal" aku duduk di ranjangnya
"hm... Kau tau. Itulah hal yang membuatku tak ingin memiliki hubungan dengannya" kibum eonni duduk di sampingku. "suatu saat kau akan mengerti"
"aku harap aku dapat lebih cepat mengerti" jawabku.
"eonni... Bolehkah aku tidur bersamamu??" sudah lama aku tak tidur bersamanya. Dan malam ini aku sangat ingin
"dasar manja... Cepat tidurlah" walaupun kibum eonni selalu mengeluarkan kata-kata pedas. Tapi dia adalah yeoja yang paling baik hati sedunia. Kakak ku yang paling cantik. Aku tidur di pahanya dan menutup mataku. Ia mengelus rambutku. Dia menjadi eonni, eomma, dan appa untukku. Aku tak pernah merasa kesepian karenanya.
"saranghae...eonni" ucapku serak
"nado saranghae... Nae yeodongsaeng" jawabnya.
***
Pagi harinya...
Ryeowook pov
"ahjumma... Tak bisakah kurang lagi harganya??" tawarku. Aku tengah berada di pasar dan sedang membeli kerang untuk menu pasta kerang.
"tidak bisa... Itu sudah harganya. Kau ini selalu minta potongan" ucap ahjumma itu
"ahjumma... Kenapa kau pelit sekali?" gerutuku "ya sudah. Aku beli 5 kilo"
"baiklah. Tunggu sebentar.... Wokkie-ah.. Kemana eonni mu??" tanya ahjumma
"ahh... Dia pergi ke bank. Ada urusan" jawabku seadanya. "gamsahamnida ahjumma" ucapku setelah mendapatkan kerang itu dan memberikan uangnya.
"ugh... Berat. Tinggal beli bawang dan kecap" aku menelusuri seluruh isi pasar untuk menemukan bahan. Kami lebih memilih belanja di swalayan dari pada supermarket karena harganya lebih murah.
Setelah mendapatkan semua bahan, aku berjalan untuk pulang. Aku lebih memilih pulang ke cafee dengan cara berjalan dari pada naik taksi. Biar hemat, hehe... Lagi pula aku juga selalu mampir di warung shin dong ahjussi.
"ahjussi... Wookkie mau eskrim" ucapku manja
"ambil lah sendiri. Ahjussi sedang sibuk mengatur barang" teriak shindong ahjussi dari belakang
"ndee... Aku ambil ya" ucapku sambil mencari ice cream kesukaanku lalu meninggalkan uangnya di atas meja kasir.
Aku duduk di kursi yang ada di luar warung. Ahh... Ini lah surga dunia... ketika kau menikmati ice cream yang sangat kau sukai...
Aku terlalu menikmati ice cream vanila ku tanpa sadar bahwa seorang namja telah berdiri di dekatku, mengambil belanjaanku dan merebut ice creamku lalu berjalan cepat menjauhi ku.
"yaa!! Kim jongwoon!!! Kembalikan ice cream ku!!" Aku berlari mengejarnya. Ia pun juga berlari pelan sambil menghabiskan ice creamku. Kebiasaan kami yang tak pernah hilang. Bahkan hingga usia ku menginjak 23 tahun ini. Kim jongwoon, lebih tua 4 tahun dariku, tetanggaku saat aku masih bayi, sahabatku, kadang menjadi musuhku, nama panggungnya adalah Yesung. Nama itu diberikan oleh fans x saat di senior high school karena dia memiliki suara yang indah. Namun ia hanya ingin mengisi lagu untuk sountrack drama saja. Padahal banyak fans yang menginginkannya melakukan aksi panggung atau konser. Tapi dia menolak semuanya dengan alasan, hanya ingin fokus untuk menjadi komposer serta pengisi sountrack drama.
***
Kami sampai di cafee. Yesung meletakkan barang belanjaan di dapur dan mencucinya serta meletakkannya di ruang pendingin. sementara itu aku membersihkan meja serta kursi dan lantai. Setelah semuanya selesai, kibum eonni datang...
"eoh?? Eonni sudah pulang??" ucapku. Namun raut wajah kibum eonni berubah.
"eonni... Gwaenchanayo??" aku khawatir.
Ia menatapku dan menarikku untuk duduk di kursi dan langsung memelukku.
"gwaenchana..." ia menghela nafas
"gotjimal... Eonni bohong. Eonni tak bisa berbohong pada wookkie" ketus ku.
Yesung datang dan duduk di sebelahku.
"noona... Ada apa??" kibum eonni lebih tua 2 tahun dari yesung.
"aniyo... Aku hanya kelelahan-"
"bummie~" siwon oppa datang dengan stelan jas seperti biasa. Benar yang dikatakan orang-orang. Dia memang tampan
"aku mohon" ucap siwon oppa memelas sambil berlutut di depan kami.
Tunggu... Ada apa ini??
"eonni... Ada apa ini?" aku menjadi heran. Aku melirik yesung yang juga memasang wajah yang sama. Ia juga tak tau.
"choi siwon... Sudah aku katakan, aku akan memikirkannya" jawab kibum eonni
"tapi setidaknya bawalah cincin ini. Lalu pakai jika kau mau me-" mulut siwon oppa segera ditutup oleh tangan kibum eonni
"aku akan membawanya. Dan aku butuh waktu. Oke??" kibum eonni menarik siwon oppa yang tersenyum bahagia keluar lalu mendorongnya sampai di depan pintu.
Aku melipat tanganku di dada seperti gayanya dan yesung juga meniru gayaku.
"jadi... Bisa jelaskan??" aku melirik yesung yang juga mengangguk dan menatap tajam ke arah kibum eonni.
"aku..." kibum eonni menundukkan kepalanya lalu menggigit bibirnya
"aku dilamar oleh siwon" ucap kibum eonni
1
2
3
"MWO???"
***

-TBC-

Tidak ada komentar: