Minggu, 24 April 2016

Fanfiction : Shining from the darkness || yewook || GS || ‪#‎chapter7




Rated : T
Genre : horror, romance, mystery
Typo bertebaran dan tak sesuai EYD...
Jangan lupa like & comment nya ya!!!!
Happy reading...!!!
<3 <3 <3
Sebelumnya...
"minggu depan kita akan melakukan liburan ke mokpo... persiapkanlah barang-barang kalian" ucap kang seonsaengnim lalu meninggalkan para siswa dan siswi yang telah sibuk membicarakan apapun yang akan mereka bawa untuk liburan nantinya.
"mokpo?? itukan tempat kelahiranku" ujarku pada eunhyuk
"jinjja??? berarti kau sekampung dengan yesung-ssi???"
"eh?? bukakah yesung berasal dari china??" tanyaku heran
"aniya... saat di ruang pak shin aku melihat biodata semua siswan dan siswi dan ternyata yesung lahir di mokpo... aigoo..."
"sudahlah... jangan bergosip lagi... kalian ini.." lerai yuri pada kami
****
“aku pulang....!!!” aku berteriak ketika memasuki rumahku dan berlari menuju ke dapur. Karna tempat satu-satunya menjadi favorite eomma adalah dapur.
“kau sudah pulang??” eomma terlihat tengah memasak sesuatu dan karena saking senangnya, aku langsung memeluk eomma dari belakang
“eum??? Ada apa, eoh?? Kau terlihat senang sekali??” tanya eomma sambil tetap mengaduk masakannya
“apa yang eomma masak?” tanyaku mengalihkan pembicaraan
“eomma masak  samgyetang untuk appamu... appamu terlihat kelelahan dari kemarin. Coba kau cicipi” eomma mengambil sesendok kuah sup dan meniupnya lalu menyuapiku “otte??”
“ini memang enak nyonya kim leeteuk, tapi anda lupa memberi daun bawangnya” komentarku bak seorang chef
“aigoo... mianhae chef. Kami tak memiliki persediaan daun bawang lagi. Aku malas untuk membelinya, ottokhae?” eomma berpura-pura memperlihatkan wajah sedihnya
“aahh... geurae??  Baiklah tak masalah nyonya kim yang cantik. Aku akan ganti baju dan menikmati makananmu” ucapku dan langsung berjalan ke kamar
****

Saat ini kami tengah berada di ruang makan dan menikmati makanan yang di masak oleh eomma. Appa hari ini terlihat sangat senang dan menceritakan tentang kejadian di kantornya. Appaku adalah seorang direktur di perusahaan plastik. Hanya perusahaan kecil. Semenjak pindah ke sini, appa memulai usahanya itu dan aku bersyukur bahwa usaha yang di geluti oleh appa bisa berkembang, walaupun tak menjadi perusahaan besar.
“appa sangat kaget tenyata pihak hyundai.corp mau menginvestasikan dananya pada perusahaan kita. Aigoo... dia sangat baik sekali dan mau memberikan kesempatan pada perusahaan kita”
“syukurlah... appa juga harus tetap berusaha dan jangan lalai, nde?” nasehat eomma
“nde yeobo. Gomawo... karna kau tetap menemaniku di saat-saat sulit” appa membelai kepala eomma dengan penuh kasih sayang. Perasaan mereka jelas terpancar dari raut wajah bahagia.
“ehem,... aigoo... kalian terlihat seperti remaja yang sedang jatuh cinta... ckckckck” berlagak seolah menjadi yang tertua di ruangan itu
“haha...” appa tertawa dan wajah eomma langsung merona. Mereka adalah pasangan yang paling bahagia di dunia. Merekalah orang tuaku...
***
“eomma...” aku mendekati eomma dan duduk di sofa beludru berwarna putih kesukaannya. Eomma tengah serius menonton drama yang sangat membosankan bagiku.
“hm... wae?” eomma memakan apel yang telah ia kupas sebelum menonton tanpa menoleh sedikitpun padaku
“eommaaa~” aku melancarkan aksiku dalam merayu eomma. Entah bagaimana reaksinya jika aku mengatakan tentang acara tour ini. Pasalnya setiap kali membahas tentang acara liburan ataupun bepergian ke suatu tempat, aku selalu di larang.
“waeyo?? Katakan saja apa maumu. Kecuali jika kau meminta uang jajan mu ditambah” ujarnya dengan tetap menonton drama
“aish... dasar pelit. Aku bukan ingin membicarakan hal itu, eomma...” rengut ku kesal
“lalu??”
“eumn...minggu depan akan di adakan study tour ke mokpo. Dan semua anak di wajibkan datang, kami sekaligus meneliti sesuatu di sana. Bolehkan eomma??” ucapku dengan pelan dan penuh was-was.
Tiba-tiba saja eomma berhenti melakukan aktivitas, termasuk berhenti mengunyah buah yang sudah ada di mulutnya.
“ayolah eomma... ini bukan liburan, tapi study tour. Tanyakan saja pada shindong seonsaengnim. Aku ingin ikut, nde?” aku menggenggam tangan eomma dengan pasti meminta persetujuan.
“andwae,.... kau tak boleh pergi” itu suara appa... aku menoleh ke belakang dan disana appa telah berdiri dengan koran di tangan kanannya.
“waeyo?? Kenapa aku selalu di larang untuk pergi kemanapun??? Lagipula ini bukan liburan appa... ini study tour dan nilai ku di pertaruhkan disana. Jika aku tak ikut, maka sama saja aku tak hadir saat belajar” protesku
“kau boleh kemanapun tapi tidak ke mokpo... ara!!!!” suara appa naik dan emosinya terpancar disana
“eomma.... katakanlah sesuatu, jebalyo...!!” aku kembali mengguncang tubuh eomma yang terdiam membeku.
“aku benci kalian. Kalian tak menyayangiku...!!!” teriakku lalu berlari masuk ke dalam kamar.
Ceklek
Blaaam
Kenapa mereka selalu begini?? Apa aku salah jika hanya ingin bepergian?? Lagi pula ini study tour dan para guru juga hadir disana. Lagipula aku sudah 17 tahun dan bukan anak kecil lagi.
Aku menangis sejadi-jadinya di kamar dan memukul boneka jerapah kesayanganku. Aku sangat kesal. Sangat sangat kesal. Kenapa hanya aku di dunia ini yang tak boleh pergi kemanapun??
Aku menangis hingga tanpa terasa aku kelelahan dan tertidur dengan sendirinya....
***
TBC

Tidak ada komentar: