Senin, 04 April 2016

Fanfiction : Shining from the darkness || yewook || GS || ‪#‎chapter3‬


Rated : T
Genre : horror, romance, mystery
Typo bertebaran dan tak sesuai EYD...
Jangan lupa like & comment nya ya!!!!
Happy reading...!!!
heart emotikon heart emotikon heart emotikon
Sebelumnya....
Deeennnggg
Sesosok hantu yeoja tengah terduduk manis di atas kloset. Hantu yang sama mengikutinya kemarin...
"omo....!!!! A-Ahjumma... Keluarlah dulu... Aku ingin ke sekolah" rengek ryeowook sambil mengintip melalui celah di tangan yang menutupi matanya.
Namun respon yang di terima oleh ryeowook adalah gelengan kepala hantu itu.
"aish... Ne... Naega arayo.. Nanti aku akan ke rumahmu dan berbicara pada anakmu. Tapi pagi ini aku ingin ke sekolah dulu, ne??" dan lagi di beri gelengan oleh hantu itu.
'Astaga... Kenapa hidupku dipenuhi dengan hantu...!!!' batin ryeowook sambil meringkuk di depan kamar mandi
***
"ne.. Arata arata...!!!" gusar ryeowook sambil berjalan cepat ke arah yang di tunjukkan oleh hantu ahjumma itu.
"aish... Kakiku sangat lelah" gerutunya lagi sambil berhenti memegangi kakinya yang terasa pegal setelah beberapa menit menaiki tangga.
"kau tak merasakannya ahjumma... Karna kau tak berjalan kaki. Jadi berhenti merecokiku" kesal ryeowook saat hantu ahjumma itu mendorong-dorong tubuhnya.
"aish... Jinjja... Aku bisa gila lama-lama seperti ini. Bahkan jimat milik donghae tak bekerja sama sekali" dan untuk ke sekian kalinya ryeowook menggerutu. Pagi tadi ia telah membuat kesepakatan bersama hantu ahjumma itu untuk menemui anak hantu ahjumma itu agar hantu itu bisa pergi keluar dan ia bisa bersiap. berbekal dupa dan sebuah apel, ryeowook berjalan ke arah yang di tunjukkan.
Tanpa ia sadari, seseorang memperhatikannya dengan aneh...
"kemana yeoja itu?? Bukankah arah sekolah ke sana?? Kenapa ia malah ke situ??" namja tersebut malah nekat mengikuti ryeowook dan merasa ada yang aneh. Karna sedari tadi ryeowook menggerutu entah kepada siapa.
'dasar aneh... Kenapa dia malah berbicara sendiri?' batin namja itu.
***
Ryeowook sampai di sebuah rumah kecil dengan halaman yang asri. Banyak sekali jenis tanaman di sana.
"ne... Ne... Aku akan masuk" ucap ryeowook tanpa menoleh sedikitpun pada sang hantu ahjumma.
sedari tadi ia sengaja tak ingin melihat hantu itu dikarenakan ketakutannya.
"permisi... apakah ada orang??" ryeowook masuk ke dalam rumah dan melihat kiri dan kanan, tapi rumah itu terlihat sepi.
"kenapa tak ada orang??" dengan ragu ryeowook masuk ke dalam sebuah kamar yang terbuka pintunya.
"permi- KYAAAAA...!!!!" ryeowook ketakutan setengah mati saat melihat pemandangan di kamar itu.
sontak saja teriakan ryeowook membuat namja yang sedari tadi mengikutinya langsung masuk ke dalam.
tubuh ryeowook sudah terduduk di lantai dan menatap pandangan di depannya dengan tatapan nanar.
namja tersebut langsung mendekati ryeowook dan ikut melihat ke dalam kamar. disana seorang yeoja seumuran mereka tengah gantung diri dengan seutas tali tambang di lehernya. lidahnya terjulur dan matanya melotot tajam.
namja tersebut langsung memeluk ryeowook. tubuh ryeowook bergetar hebat. dan tiba-tiba saja kesadaran ryeowook hilang dalam pelukan namja itu.
***
ryeowook membuka matanya perlahan dan mendapati cahaya terang lampu di atasnya yang mengganggu matanya. "kau sudah sadar??" sebuah suara namja mengagetkan ryeowook dan ia pun menoleh ke arah kirinya.
disana seorang namja yang terasa tak asing baginya duduk dengan tenang.
"syukurlah kau sudah sadar. aku akan panggilkan uisanim... kau jangan kemana-mana" ryeowook mengerjabkan matanya bingung.
'sejak kapan dia disini??' batin ryeowook heran
tak lama kemudian seorang dokter datang dan memeriksa keadaan ryeowook
"kau bisa pulang sekarang. tapi kau harus istirahat. jangan terlalu banyak fikiran" nasehat dokter tersebut
"gamsahamnida uisanim..." ryeowook dan namja tersebut membungkuk bersamaan.
***
"bagaimana dengan mayat itu??" tanyaku membuka percakapan
"polisi sudah menyelidikinya. yeoja itu bunuh diri sudah 2 hari." ujar namja itu
"kasihan sekali... mungkin itulah sebabnya ahjumma itu menyuruhku ke tempat anaknya. hah... jika saja aku lebih cepat" ryeowook mendesah
"ahjumma?? anaknya?? bukankah kata tetangganya orangtuanya sudah meninggal sebulan yang lalu??" namja itu menatap ryeowook dengan pandangan aneh
'aish... mati aku... kenapa aku kelepasan bicara. dia bukan donghae... pabo...!!'
"ahhh... aniya... maksudku... ada ahjumma yang sudah menganggapnya seperti anak sendiri... astaga...!!! kita susah terlambat...!!" ryeowook langsung mengalihkan pembicaraan dan melihat jamnya
"ini sudah pukul 9. kita tak akan boleh masuk lagi" ujar namja itu mengangkat bahunya
"aku tau caranya supaya kita bisa masuk" ryeowook seakan memiliki ide yang muncul di saat yang ia butuhkan. otak encernya memang berguna juga ternyata.
seakan tersadar ryeowook melihat kiri dan kanannya.
"ada apa??" tanya namja itu..
"a-ah... ani-aniya. eh... aku lupa. namamu siapa??" ryeowook mengulurkan tangannya
"kim yesung" yesung membalas uluran tangan ryeowook
"kim ryeowook" ujar ryeowook senang.
"nah... yesung-ssi... ayo ikut aku..." ryeowook berjalan mendahului yesung.
mereka menaiki taksi dan sampai di sebuah lapangan bola yang luas dengan tembok tinggi yang ada di sudutnya
"untuk apa kita ke sini??" tanya yesung penasaran
"di sebalik tembok itu adalah sekolah kita"
"m-mwo?? jadi maksudmu kita harus memanjat tembok tinggi dan berduri kawat itu??" yesung speechless 'astaga yeoja ini' batin yesung
"aniya... kau lihat saja" ryeowook berjalan ke arah sudut tembok yang di penuhi dengan tanaman liar yang menjalar. disana terlihat sebuah papan kota dengan engsel pintu yang hampir rusak.
mereka membuka pintu itu dan dapat mereka lihat ada beberapa anak tangga dan lorong menuju ke suatu tempat.
ryeowook mengeluarkan senternya dari dalam tasnya dan mulai masuk.
"jika kau takut, cukup pegang tanganku" ujar ryeowook
"kau yakin ingin masuk ke sini??" tanya yesung
"tentu saja... kajja" ryeowook menarik tangan yesung dan berjalan ke dalamnya.
didalam sangat gelap... yang ada hanyalah dinding bebaruan yang masih berdiri kokoh dan beberapa jenis serangga yang berkeliaran.
"apa kau pernah melalui jalan ini sebelumnya??" tanya yesung sambil berpegangan pada lengan kiri ryeowook dengan agak takut.
"aniya... ini pertama kalinya bagiku" jawab ryeowook enteng
"MWO??!!" suara yesung yang keras menggema dan membuat beberapa kelelawar berterbangan ke arah mereka
mereka dengan cepat menunduk agar terhindar dari tabrakan maut itu.
"kau sangat berisik" ujar ryeowook berdiri setelah mereka rasa keadaan menjadi aman.
"kau... bagaimana bisa kau tau jika jalan ini menuju ke sekolah kita?? aish... jinjja. sebaiknya kita kembali saja..." namun ucapan yesung tak dapat ia lakukan karena ryeowook sudah menarik tangannya lagi. yesung dengan pasrah mengikuti ryeowook.
tak beberapa lama... mereka menemukan persimpangan... di sebelah kiri terdapat lorong yang gelap dan menyeramkan. dan si sebelah kanan terdapat cahaya dan sebuah tangga...
"aku rasa yang di sebelah kanan adalah jalannya kajja" ucap yesung dengan senang. tapi ekspresi ryeowook malah aneh... ryeowook berjalan ke arah sebelah kiri dengan tatapan datar.
plaaakkk
yesung menepuk bahu ryeowook dan membuat ryeowook tersadar lalu menoleh padanya.
"jalannya di sana... mengapa kau malah ke kiri??" tanya yesung heran
"ahh... aniya... apakah kau tak mendengarkan sesuatu dari arah sana??" tanya ryeowook kembali menoleh ke lorong yang gelap
"a-aniya... kau... kau jangan membuatku takut... kajja kita ke sana" yesung dengan cepat menarik ryeowook ke arah kanan dan meninggalkan beberapa seruan yang ia dengar dari lorong sebelah kiri.
***
TBC

Tidak ada komentar: