Senin, 04 April 2016

fanfiction: like a song // yewook // GS // ‪#‎sequel1‬


genre : romance, hurt
rated : T
warning!!! banyak typo dan tidak sesuai... big no for plagiarisme!!
jangan lupa like&comment nya ya!!
gomawo!!!
happy reading
***
sebelumnya
seorang namja tiba-tiba muncul ke dalam dapur dan membuat ryeowook membeku.
bukan... bukan karena ia kedinginan. tapi... namja itu... suaranya mirip dengan suara jongwoon.
ryeowook menoleh ke arah namja itu dan...
'dia bukan jongwoon' batin ryeowook
"baiklah. yesung-ah... jangan lupa nanti malam. oke??" ujar kibum.
"ne.. aku pergi dulu. bye..." yesung tersenyum ke arah mereka. namun matanya melirik ke arah yeoja yang sedari tadi membeku menatapnya.
' yeppeuda' batin yesung lalu keluar dari cafee sambil tersenyum.
***
Hari-hari dilalui ryeowook dengan perasaan aneh. Setiap kali bertemu dengan namja bernama yesung itu, dia selalu menunduk atau pergi dari sana agar tak mendengar suara yesung.
'perasaanku saja atau memang dia menghindariku?' batin yesung. yesung terus saja memperhatikan ryeowook tanpa sadar bahwa siwon dan kibum memperhatikannya.
"kau menyukainya oppa??" goda kibum
"ne... eh?? mwo?? aku tak mendengarmu" yesung gelagapan salah tingkah.
"kata yang terdengar pertama adalah kebenaran" ujar siwon
"aniya... aku tadi melamun" yesung meminum kopinya gugup.
"jika menyukainya, sebaiknya kau cepat. aku tak pernah melihatnya bersama pria kecuali karyawan di sini" ujar siwon sambil mengaduk kopinya
"jinjja?? Waeyo??" sepertinya yesung mulai tertarik
"mollaseo..."
"tak pernah melihatnya bersama yang lain bukan berarti dia tak memiliki kekasih atau orang yang ia cintai. Bisa jadi dia sedang menunggu seseorang" kibum menatap ryeowookYang tengah sibuk membersihkan meja.
"menunggu seseorang?? yang benar saja" yesung di buat gusar olehnya
"kenapa kau marah oppa?? kau bilang tak menyukainya..." kibum menyeringai dan berkedipan mata ke arah siwon yang dibalas senyuman oleh siwon.
"jika memang suka... sebaiknya cepat katakan sebelum direbut orang" siwon berlalu bersama kibum menuju keruangannya. meninggalkan yesung yang tengah memperhatikan ryeowook yang menjadi super sibuk di dapur.
***
ryeowook sedang mencuci piring. walaupun itu bukanlah tugasnya tapi hanya itu yang bisa ia lakukan. saat ini cafee sedang sepi dan para pegawai tengah bersantai di depan. ia tak ingin berada ataupun terlihat di depan, bukan karena ia tak mau bergabung. hanya saja disana ada yesung. namja yang memiliki suara sangat mirip dengan jongwoon. dan setiap kali yesung mulai berbicara, ryeowook seakan melihat jongwoon pada diri yesung.
"kenapa tak ikut bergabung??"
baru saja ryeowook memikirkannya, namja itu malah menemui ryeowook di dapur.
"kenapa kau selalu diam?? kau tak pernah menjawab pertanyaanku dan aku tak pernah mendengar suaramu. ah ya... namamu siapa??" yesung sedikit berbasa-basi.
namun lagi-lagi ryeowook seakan enggan untuk menoleh pada yesung. yesung memperbaiki letak kacamatanya.
"baiklah jika kau tak ingin berkenalan denganku. maafkan aku telah mengganggumu" ujar yesung patah semangat. lalu ia berbalik ke belakang hendak keluar dari dapur
"ryeowook... namaku ryeowook" ryeowook tiba-tiba bersuara namun ia tetap tak menoleh pada yesung.
'yes...!!!' yesung bersorak sorai dalam hati. ini merupakan suatu pertanda baik baginya. namun tidak bagi ryeowook yang menyesali perbuatannya.
***
setiap hari yang di lakukan yesung setiap pulang kuliah adalah mengunjungi cafee milik siwon.
"dasar perjaka tua. aku baru tau, jenis sepertinya ketika jatuh cinta menjadi sangat terobsesi" komentar siwon ketika tengah berada di meja kasir.
"seperti kau tidak saja. bahkan kau lebih parah, kuda sayang" ledek kibum sambil menoel dagu siwon.
"aku hanya meminta nomormu kepada semua teman kelasmu" belanya tak ingin di samakan dengan yesung
"hah... terserah. aku pulang dulu"
"akan aku antar" dan siwon pun meninggalkan para karyawan cafee.
biasanya jika siwon pergi, kunci akan di pegang oleh ryeowook. oleh sebab itu, ryeowook menyuruh semua karyawan pulang dan ia ingin lebih lama sendirian di cafee yang tanpa ia tau bahwa yesung tengah berada di ruang siwon karena mengerjakan laporannya.
ryeowook mengunci pintu, jendela dan bahkan merapikan semua meja. namun meninggalkan satu meja yang ada di sudut cafee. ia menyalakan lilin dan mematikan seluruh ruangan. ryeowook sangat menyukai malam dengan cahaya lilin. ia menatap lilin itu dengan mata sendunya. merenungi masa lalunya...
"kau belum pulang"
ryeowook terlonjak kaget saat menyadari ada orang lain selain dia di cafee.
"kau... bagaimana bisa kau..."
"aku tengah membuat laporan di ruangan siwon" jawab yesung dengan cengiran khasnya.
ryeowook hanya bisa menghela nafas.
"bolehkah aku duduk disini??" tanya yesung lembut
"ne. silahkan"
yesung pun duduk tepat di depan ryeowook agar ia dapat melihat keseluruhan wajah ryeowook dari sedekat itu.
"kenapa kau tak pernah ingin menatap wajahku?? apa aku memiliki salah padamu??"
"ah... aniya... aku... aku tak bisa menceritakannya"
"ayolah... kau anggap saja aku adalah... eum... sahabatmu..." jawab yesung meyakinkan.
"sahabat??? begitukah??"
yesung mengangguk sebagai jawaban ya.
"hm... aku tak tau memulainya dari mana."
"mulai saja saat pertamakali kau... eum... mungkin jatuh cinta atau sesuatu yang berhubungan dengan pertama kali" ujar yesung.
"baiklah... akan aku ceritakan... sejak pertama kali aku pacaran, aku dijadikan bahan taruhan oleh cinta pertamaku. ia dan temannya berusaha untuk menjadikanku kekasih mereka, tapi aku hanya menerima salah satu dari mereka. namun aku baru mengetahui kebenarannya ketika aku hendak menemuinya. dan ia juga mengakui perbuatannya"
"apa karena hal itu makanya kau tak mau menatapku??" tanya yesung heran
"bukan itu..."
"lalu??" yesung semakin penasaran
"setelah kejadian itu, aku sangat marah dan membenci semua namja. bagiku mereka semua sama. hanya mempermainkan perasaan yeoja saja. lalu aku memutuskan untuk menerima semua namja yang menyatakan perasaannya padaku. dan pacarku ada dimana-mana. hanya saja aku tak pernah berkencan dengan mereka. termasuk dengan siwon. siwon juga mantan kekasihku, tapi kami tak pernah berkencan. jangan khawatir, kibum tau tentang hal ini. dan ia mengerti dengan kondisiku"
"jadi... kibum tau masalalumu??" tanya yesung
"tentu saja. ia adalah tetanggaku sekaligus sahabatku." jawab ryeowook
"lanjutkan ceritamu"
"saat itu... adikku, kyuhyun datang dan meminta peetolonganku untuk menjadi kekasih seorang namja yang terkenal memiliki suara bagus di sekolahnya. aku juga tak mengerti kenapa kyuhyun memintaku, tapi ternyata namja itu sudah lama memperhatikanku. aku menerima tawaran itu karena adikku mengancam tidak akan sekolah lagi... dan hari itupun tiba...

TBC

Tidak ada komentar: